Pekalongan, Demokratis
Dampak musim hujan yang terus terjadi di berbagai daerah kembali menimbulkan tanah bergerak. Di Kabupaten Pekalongan tanah bergerak membuat rumah penduduk di Desa Bodas, Kecamatan Karangserang, mengalami kerusakan.
Kepala Desa Bodas, Wasgito, saat ditemui Demokratis mengungkapkan, akibat pergerakan tanah tersebut sedikitnya 100 rumah penduduk mengalami kerusakan yang berdampak terhadap 405 jiwa.
“Bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Bodas, Kecamatan Karangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengakibatkan 100 rumah yang sebelumnya 95 rumah dan 405 warga terdampak akibatnya,” ungkap Wasgito, Rabu (16/12/2020).
Menurut Wasgito, tanah bergerak akibat curah hujan yang tinggi dan saat ini petugas ESDM wilayah Serayu Utara sudah memasang empat alat early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini untuk memantau pergerakan tanah.
“Satu alat EWS ikut bergerak karena kawat yang terpasang di EWS kendor karena tanah gerak,” katanya.
Dikatakan, perubahan arah satu alat EWS yang berada di bawah permukiman warga sebagai antisipasi dan warga dihimbau meninggalkan rumahnya karena dikhawatirkan pergerakan tanah susulan terjadi kembali.
“Warga diungsikan sementara di tiga lokasi yaitu masjid, balai desa dan sekolah. Total dampak tanah bergerak sekitar 29,5 hektar terdiri dari lahan pertanian 27 hektar dan 2,5 hektar permikiman warga serta lahan pertanian amblas sedalam 10-15 meter dan lebar 250 meter. Rumah warga retak pada dinding dan lantai, juga rumah semi permanen jadi miring,” pungkasnya. (RGS)