Surabaya, Demokratis
Hingga saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur masih menyisakan 13 kantong jenazah korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziniy, Sidoarjo yang belum berhasil diidentifikasi.
“Dari 67 kantong jenazah yang kami terima, sudah 51 korban yang berhasil kami identifikasi. Masih ada 13 kantong jenazah lagi yang belum teridentifikasi,” ujar Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes M Khusnan Marzuki, Minggu (12/10/2025).
Menurutnya, saat ini pihaknya masih mencocokkan data yang dikirimkan keluarga korban dengan jenazah atau potongan tubuh (body part) yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan ponpes.
“Saat ini sedang kami cocokkan dengan data ante mortem,” ucapnya.
Adapun kendala yang dialami yakni adanya perbedaan antara jumlah kantong jenazah dengan laporan kehilangan dari keluarga. Data ante mortem atau laporan kehilangan yang tercatat sebanyak 63 laporan.
“Total laporan kehilangan ada 63, yang sudah teridentifikasi 51. Masih tersisa 12 laporan keluarga yang belum cocok dengan hasil identifikasi, dan 13 kantong jenazah yang belum diketahui identitasnya,” jelasnya.
Korban terbaru yang berhasil diidentifikasi adalah Muhammad Ridwan Sahari, 14, warga Bendul Merisi, Surabaya. Jenazah berhasil diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan rekam medis gigi. (JP)