Senin, Desember 8, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

2,62 Juta Orang Pilih Transportasi Laut di Nataru, Menhub: Ramp Check Kapal Harus Diperketat

Jakarta, Demokratis

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan kelautan kapal dan memperketat ramp check di periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Dudy juga menginstruksikan agar kapal yang tak laik dilarang berlayar, serta pengawasan muatan dan koordinasi BMKG harus dilakukan real-time.

Menurut Dudy, langkah ini penting mengingat sebanyak 2,62 juta orang akan melakukan perjalanan dengan transportasi laut di tersebut.

“Laut tidak pernah akan berkompromi. Maka manusianya yang harus disiplin. Saya instruksikan untuk seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan pemeriksaan kelaiklautan kapal, melakukan ramp check harus diperketat dan menyeluruh,” kata Dudy dikutip dari Instagram Kementerian Perhubungan @Kemenhub151, Senin (8/12/2025).

Sebelumnya, sebanyak 119,5 juta orang diprediksi akan melakukan perjalanan, baik luar maupun dalam provinsi, pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bilang prediksi tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bekerja sama dengan BPS, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Akademisi.

“Menurut survei 42,01 persen penduduk Indonesia atau sekitar 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan, pada masa libur Nataru 2025/2026,” ujar Dudy dalam acara media briefing di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Berdasarkan survei tersebut, sambung Dudy, terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Angkutan Nataru sebesar 2,71 persen, dari 39,30 persen pada tahun lalu menjadi 42,01 persen.

Dudy bilang meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan pada masa Nataru 2025/2026 disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya waktu libur yang panjang. Sebab, libur sekolah bersamaan dengan Nataru.

Terkait pemilihan moda transportasi, Dudy bilang penggunaan mobil pribadi jadi yang terbanyak menurut hasil survei, angkanya mencapai 42,78 persen atau 51,12 juta orang.

“Moda terbanyak berikutnya adalah sepeda motor sebesar 18,41 persen atau 22,00 juta orang, bus sebesar 8,17 persen atau 9,76 juta orang, mobil sewa sebesar 7,43 persen atau 8,87 juta orang, mobil travel sebesar 6,39 persen atau 7,64 juta orang,” katanya.

Sementara, sambung Dudy, pesawat terbang diprediksi menyumbang sebesar 3,57 persen atau 4,27 juta orang. Sedangkan, kereta api jarak jauh sebesar 3,29 persen atau 3,94 juta orang.

“Kapal penyeberangan sebesar 3,14 persen atau 3,75 juta orang, kapal laut sebesar 2,20 persen  atau 2,62 juta orang,” ujarnya.

Kementerian Perhubungan juga memprediksi puncak arus mudik masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) akan terjadi pada H-5 atau Sabtu, 20 Desember dan H-2 Natal atau Rabu, 24 Desember 2025.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi, pada tanggal 20 Desember 2025 diprediksi ada sebanyak 11,83 juta orang. Kemudian, pergerakan melandai dan kembali naik pada H-1 Natal atau 24 Desember 2025 dengan jumlah perkiraan pergerakan sebanyak 17,18 juta orang.

“Puncak terjadi pada ada dua hari. Pertama itu pada tanggal 20 Desember. Satu lagi pada puncak kedua tanggal 24 Desember,” ujar Dudy.

Sementara untuk puncak arus balik, sambung Dudy, diprediksi terjadi Jumat, 2 Januari 2026 dengan perkiraan pergerakan sebanyak 20,81 juta orang.

“Kemudian untuk arus baliknya itu pada tanggal tanggal 2 ya,“ ujarnya. (Dasuki)

Related Articles

Latest Articles