Tapteng, Demokratis
Curah hujan tinggi disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), beberapa hari terakhir, berdampak terjadinya peristiwa longsor yang merusak 3 unit rumah di Dusun II Desa Mela I, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng, Selasa (9/11/2021), sekira pukul 05.00 WIB.
Walau tidak ada korban jiwa, 18 orang kehilangan tempat tinggal. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah bersama pemerintah setempat melakukan upaya evakuasi material longsoran yang menimpa rumah milik Parman Panjaitan (42), Eva Kristina Hutabarat (40) dan Naek Tua Marbun (36). Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 60 juta.
Salah seorang korban bencana longsor, Eva Cristianna Hutabarat mengisahkan, sebelum material longsoran menghantam rumahnya, ia terlebih dahulu mendengar suara seperti petasan, yang semakin lama semakin kuat.
Khawatir dan waswas, ia langsung berteriak dan mendobrak pintu untuk keluar rumah sembari membawa anaknya yang masih berusia 12 tahun.
“Awalnya, saya mendengar suara seperti petasan dan semakin kuat. Tidak pikir panjang saya membangunkan anak dan mendobrak pintu untuk keluar,” ujarnya.
Sesaat berada di luar rumah, ia melihat beberapa tetangga juga sudah berada di luar untuk menyelamatkan diri. Eva mengaku tidak sempat menyelamatkan harta benda yang tersimpan di dalam rumah dekat kaki bukit.
Kapolres Tapteng Beri Bantuan
Mengetahui terjadinya peristiwa longsor yang menimpa pemukiman warga di Desa Mela I, Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Cristian Samma SIK, beserta jajaran langsung melakukan cek lokasi sekaligus memberikan bantuan tali asih dan sembako.
“Sekedar meringankan beban korban pasca longsor. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Kabag Humas Polres Tapteng, AKP Horas Gurning, sembari menyebutkan 18 jiwa warga yang terdampak longsor sementara waktu dievakuasi ke gedung gereja HKI Mela. (MH)