Minggu, Juli 13, 2025

Saat Audensi PC Muhammadiyah  Walkout, Buntut Kekecewaan Absennya Bupati Subang

Subang, Demokratis

Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Subang resmi melakukan aksi walkout dari agenda audiensi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang berlangsung hari ini, 10/7/2025.

Aksi tersebut dipicu oleh ketidakhadiran Bupati, Wakil Bupati, maupun Sekretaris Daerah dalam forum yang seharusnya menjadi ruang serius untuk mendengarkan dan menindaklanjuti berbagai persoalan publik. Padahal, sebelumnya telah disampaikan bahwa Sekretaris Daerah akan hadir. Kenyataannya, tidak satu pun dari pimpinan daerah tersebut hadir di ruang audiensi.

“Kami sadar bahwa seluruh keputusan strategis ada di tangan Bupati. Maka, kami datang bukan untuk menyampaikan keluhan biasa, tapi membawa suara masyarakat yang mulai kehilangan kepercayaan terhadap wajah pemerintahan hari ini,” tegas Ketua PC IMM Kabupaten Subang, Iqbal Maulana, dalam pernyataannya.

Dalam audiensi tersebut, perwakilan pemerintah yang hadir hanyalah unsur teknis seperti BP4D, BKAD, dan Satpol PP—itu pun bukan pimpinan lembaga, melainkan hanya perwakilan. Hal ini mempertegas kesan bahwa Pemkab tidak serius dan tidak menghargai proses dialog.

Puncak dari ketegangan terjadi saat Ketua IMM bertanya langsung kepada Asisten Daerah II, Hidayat:

Apakah hasil audiensi hari ini akan langsung ditindaklanjuti oleh Bupati?”

“Apakah Asda dan seluruh jajaran bisa menjamin bahwa dalam waktu 7 (tujuh) hari ke depan, tuntutan ini akan direspons secara jelas dan terukur?”

Namun jawaban yang diterima sangat mengecewakan. Asda II menyatakan bahwa hal tersebut bukan bagian dari tugas dan fungsinya.

Jawaban itu menjadi bukti nyata lemahnya komitmen pemerintah daerah terhadap proses partisipatif dan tanggung jawab publik. Oleh karena itu, PC IMM Kabupaten Subang secara tegas melakukan walkout dari forum, yang dipimpin langsung oleh Ketua PC IMM.

7 Tuntutan IMM untuk Pemkab Subang:

  1. Menonaktifkan Tim Perencana dan Pembangunan Daerah (TP2D) yang Diduga Eks Koruptor

IMM mendesak agar Pemkab segera menonaktifkan anggota TP2D dengan rekam jejak sebagai eks napi korupsi, karena mencederai nilai integritas birokrasi.

  1. Revisi Perbup tentang Dewan Pendidikan

IMM meminta komposisi Dewan Pendidikan disesuaikan dengan jenjang dan kompetensi pendidikan, bukan kedekatan politik.

  1. Keputusan Ganjil dalam Penonaktifan Komisaris BUMD Subang Sejahtera

IMM mempertanyakan kenapa hanya satu pihak yang dinonaktifkan jika benar ada tanggung renteng. IMM menuntut keadilan yang menyeluruh.

  1. Transparansi Kajian Baperjakat soal Rotasi-Mutasi

IMM menuntut dibukanya hasil kajian objektif Baperjakat, karena rotasi-mutasi selama ini terkesan sarat subjektivitas dan relasi personal.

  1. Data Proyek Jalan & CV Pemenang Tender

IMM meminta Pemkab membuka siapa pelaksana proyek jalan, proses tendernya, dan pemenangnya demi mencegah konflik kepentingan.

  1. Sikap Tebang Pilih Satpol PP-DAM Soal Bangunan Bermasalah

IMM mempertanyakan alasan bangunan seperti D’Castelo tetap berdiri, sementara bangunan lain dibongkar. IMM mendesak kesetaraan penegakan hukum.

  1. Realisasi Hibah yang Sudah Disetujui Tapi Diubah Sepihak

IMM mengecam perubahan sepihak terhadap hibah 2024 yang sudah disahkan, yang dianggap sebagai bentuk arogansi kekuasaan dan pelecehan terhadap proses administrasi.

IMM menegaskan bahwa walk out ini bukan bentuk penghindaran dialog, melainkan sikap kritis terhadap ketidakhadiran para pengambil keputusan yang berwenang.

Kami akan terus mengawal suara rakyat dan menjaga integritas gerakan mahasiswa demi hadirnya pemerintahan daerah yang bersih, transparan, dan berpihak kepada masyarakat, bukan elite kekuasaan. (Abdulah)

Related Articles

Latest Articles