Minggu, Juli 27, 2025

Ruas Jalan Simarlelan Memprihatinkan

Tapteng, Demokratis

Kondisi jalan Simarlelan Lingkungan V Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sekitar 1 kilo meter yang menghubungkan Desa Lumut Nauli memprihatinkan, sebab jalan ini masih tanah dan berlumpur.

Hal itu membuat masyarakat berpenghasilan sawit dan karet di daerah itu sangat kecewa karena alat transportasi angkutan susah masuk ke Desa Lumut Nauli.

Salah seorang warga bermarga Harefa mengatakan bahwa sudah 80 tahun bangsa Indonesia merdeka, jalan mereka belum pernah diaspal akibatnya ongkos pengangkutan sawit dan karet tinggi.

Sebagian anak sekolah terpaksa harus berjalan kaki jika pulang dari sekolah karena tidak ada mobil angkutan.

Akibat jalan rusak, sebut Harefa, hasil sawit dan karet sering terlambat di jual ke pabrik. Sehingga berpengaruh terhadap harga jual karena lamanya tiba ke pabrik. Akibatnya, petani kerap memperoleh harga yang terendah.

“Oleh karenanya, di mohon kepada dinas terkait di Kabupaten Tapanuli Tengah agar jalan ke daerah kami segera diperbaiki untuk mensejahterahkan rakyat dan meningkatkan ekonomi rakyat, karena jalan ini bisa tembus ke simpang jalan negara,” sebut Harefa.

Lurah Lumut Safril Efendi Lubis ketika dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025), mengatakan bahwa penderitaan warga selama bertahun-tahun tidak pernah mendapat tanggapan dari pemerintah setempat melalui Kepala Dinas PU.

“Jalan mereka tetap dianaktirikan sehingga berpuluh-puluh tahun warga harus melintasi jalan yang penuh lumpur, becek, dan hampir tidak bisa dilintasi roda dua mau pun roda empat,” jelasnya.

Lurah Lumut Safril Efendi Lubis memohon agar kiranya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah memperhatikan warganya yang berada di daerah tersebut karena pengguna jalan harus melintasi bahu jalan yang penuh kubangan. (MH)

Related Articles

Latest Articles