Kota Tasikmalaya, Demokratis
Dinyatakan sembuh, tiga orang pasien Covid-19 yang mewakili mendapat apresiasi dari Walikota Drs H Budi Budiman dan memberikan penghargaan berupa surat kesembuhan bagi ketiganya.
RSUD dr Soekardjo yang selama ini merawat 44 pasien Covid-19 baik itu yang sudah positif maupun berstatus PDP yang terkontaminasi, hingga sekarang tidak ada lagi penambahan pasien dalam artian nol seperti disampaikan dalam konferensi pers di Aula RSUD dr Soekardjo, Jumat (29/5/2020).
Walikota mengatakan bahwa di Kota Tasikmalaya masih menyisakan lima pasien yang harus tetap dijaga agar cepat sembuh dan kembali pulih. “Selama ini kita memiliki lima ruangan. Insya Allah kita akan menambah lagi sembilan ruangan baru yang sedang kita bangun khusus isolasi yang sudah negatif pressure atau tekanan negatif,” ucap Budi.
Dia juga menghimbau masyarakat Kota Tasikmalaya agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah karena sampai saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan.
Sementara Dirut RSUD dr Soekardjo dr Wasisto dalam menyampaikan rasa syukurnya selama merawat pasien akibat pandemi Covid-19. “Dari 44 pasien Covid-19 yang dirawat, sekarang sudah kosong tidak ada lagi penambahan pasien baru. Mudah-mudahan seterusnya tidak ada penambahan lagi dan hari ini ada tiga orang yang dinyatakan sembuh,” ungkapnya.
Menurutnya, kuncinya adalah ketaatan dan kedisiplinan dalam melakukan perilaku PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). “Terima kasih kami untuk dr Dani yang sudah berjuang bersama-sama dengan tim medis serta petugas lainnya yang juga sudah memberikan pelayanan terbaik dalam melayani pasien Covid-19 selama ini,” terangnya.
Masih di tempat yang sama, dr Dani Farid A Sp PD Ketua Penanganan Tim Medis Covid-19 RSUD dr Soekardjo kepada awak media seusai konferensi pers mengatakan, ada sekitar 44 kasus dari mulai PDP yang terkontaminasi dan sekarang sudah bisa rawat jalan atau dipulangkan. Dan hari ini dilakukan ceremonial seperti memberikan penghargaan kepada pasien-pasien yang sembuh ini.
Menurutnya, pihaknya bukan di garda terdepan, namun sebenarnya garda terdepan adalah pasien itu sendiri. “Pengorbanan satu orang pasien itu sangat besar dengan kejujurannya dan kerelaannya mau dilakukan isolasi hingga 40 hari lamanya dan ini perlu dijadikan contoh bagi pasien-pasien lainnya bahwa Covid-19 tidak perlu terlalu takut dan tetap harus waspada sesuai anjuran pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan,” pungkasnya. (Eddinsyah)