Riau, Demokratis
Salah seorang security di PT Riau Pulp Paper Setate Basrah mengacungkan sebilah parang terhadap wartawan saat menjalan tugas jurnalistiknya, baru-baru ini.
Hal ini terjadi saat wartawan Demokratis melintas di jalan koridor RAPP menuju Sektor Logas Tanah Darat guna mengantar saksi penjualan objek tanah yang bersengketa.
Kejadian berawal saat security melakukan pengecekan legalitas dan tujuan serta cek suhu tubuh. Wartawan pun melakukan pengambilan video pada saat pengecekan suhu tubuh, namun pihak security PT Riau Pulp Setate Basrah bernama Kasmi Budianto mencoba untuk menghalang-halangi.
Selanjutnya salah satu oknum security bernama Jamris mengambil parang panjang diduga ingin melukai dan membunuh wartawan. Karena menurut security di PT tersebut wartawan tidak diizinkan untuk melakukan peliputan. “Wartawan apa pun tidak bisa mengambil video di sini,” ujar Kasmi Budianto.
Oleh karena itu, wartawan sangat menyesalkan perbuatan yang telah dilakukan oknum security tersebut. “Dan diminta kepada pemerintah terkait agar memberikan tanda-tanda pamplet tertulis di jalan koridor panjang ratusan kilo agar memberi himbauan pihak jurnalis tidak dibenarkan meliput atau mencari berita,” terang Anto.
Sebelumnya pada tahun 2016 pihak Tim Forensik serta anggota Polres Kampar Bengkinang melakukan olah TKP di areal konservasi km 74 terkait temuan salah satu mayat meninggal yang sudah menjadi tulang belulang yang sampai saat ini tidak diketahui identitasnya.
Sehingga membuat masyarat resah akibat pengawasan dan pengamanan di PT Riau Pulp pihak security menggunakan senjata tajam untuk memeriksa legalitas penduduk masyarakat setempat.
“Pihak aparat penegak hukum agar memberi tindakan tegas terhadap security yang melakukan pengamanan dengan parang agar masyarakat tidak ketakutan dan trauma atas kejadian yang dilakukan oleh security tersebut mengacungkan parang panjang kepada Anto,” terang masyarakat setempat yang dialami oleh masyarakat berdampingan oleh PT Riau Pulp Paper. (Anto Sitepu)