Jeneponto, Demokatis
Peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80 yang digelar Lapangan Parang Passamaturukang, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto, Didis Suryadi hadir dan tampil membacakan Teks Proklamasi, Minggu, 17 Agustus 2025.
Didis Suryadi, adalah sosok politisi muda dari Partai Nasdem yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kab. Jeneponto periode 2024–2029, Beliau dikenal sebagai sosok visioner dan komunikatif di kalangan masyarakat.
Putera kelahiran Jeneponto itu , diketahui sudah lama aktif dalam dunia politik lokal, meniti karier dari organisasi kepemudaan hingga dipercaya menduduki kursi pimpinan legislatif.
Di tengah kesibukannya sebagai Ketua DPRD, Didis tetap konsisten mendorong program-program pembangunan daerah yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil.
Dalam kegiatan tersebut, bertindak sebagai inspektur upacara, adalah Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir SE MM memimpin jalannya prosesi dengan penuh wibawa. Setelah penghormatan dan jelang pengibaran bendera Merah Putih oleh Paskibraka, seluruh peserta upacara dibuat terpaku saat Didis Suryadi melangkah maju ke mimbar dan membacakan dengan lantang naskah Proklamasi yang pertama kali dikumandangkan Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Dalam momen bersejarah itu, usia pelaksanaan upacara, Didis Suryadi menegaskan, kemerdekaan bukan hanya hasil perjuangan masa lalu, tetapi juga tanggung jawab generasi masa kini dan mendatang.
“Tugas kita bersama adalah menjaga, mengisi, dan meneruskan semangat para pahlawan dengan kerja nyata dan pengabdian terbaik untuk bangsa dan daerah,” kata Didis Suryadi.
Upacara turut dihadiri oleh Wakil Bupati Jeneponto, anggota DPRD, jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK, Ketua Bhayangkari, Ketua Persit KCK, tokoh masyarakat, pelajar, serta tamu undangan lainnya.
Semangat nasionalisme dan kebersamaan terlihat dari antusiasme warga yang memenuhi area lapangan sejak pagi.
Perayaan peringatan kemerdekaan ini tidak hanya sebagai simbol sejarah, tetapi juga momentum memperkuat tekad membangun Kabupaten Jeneponto yang lebih maju serta berdaya saing. (Syarifuddin Awing)