Jakarta, Demokratis
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, optimistis target swasembada pangan nasional segera tercapai. Menurutnya, tanda-tanda keberhasilan sudah terlihat sehingga peluang untuk mewujudkan kemandirian pangan pada tahun ini semakin besar.
“Awal pemerintahan kami ditarget empat tahun untuk mencapai swasembada, kemudian dipercepat menjadi tiga tahun, lalu beliau (Presiden) meminta satu tahun.”
“Hilalnya sudah ada. Insyaallah swasembada bisa tercapai tahun ini, selama empat bulan ke depan tidak ada iklim ekstrem,” kata Amran dalam keterangan resmi, Senin (18/8/2025).
Amran bilang Pemerintah menargetkan pencapaian swasembada bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Menurutnya, komitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sejalan dengan semangat besar bangsa Indonesia yang pantang mundur.
“Prinsipnya ialah sekali berlayar, pantang biduk surut ke pantai. Maknanya, kalau sudah maju pantang mundur. Insyaallah, karena Bapak Presiden sudah menargetkan swasembada, doakan tahun ini bisa terwujud,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mentan menekankan bahwa visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia merupakan cita-cita besar yang hanya bisa dicapai dengan kerja keras, inovasi, dan lompatan besar di sektor pertanian.
“Ini luar biasa. Ini yang membangkitkan semangat kita. Seperti di sektor pertanian, mimpi beliau (Presiden) ialah menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia. Itu tidak mudah, tapi kita harus melompat secara eksponensial,” ungkap Amran.
Dana Rp164,4 Triliun Fokus Penguatan Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo Subianto memaparkan delapan agenda prioritas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026, dalam Sidang Tahunan MPR/DPR, pada 15 Agustus 2025.
Kedelapan agenda tersebut mencakup penguatan ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat, pertahanan, serta percepatan investasi dan perdagangan global.
Agenda prioritas pertama yang disampaikan Presiden ialah penguatan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa dengan alokasi anggaran capai Rp164,4 triliun.
Pemerintah menargetkan swasembada beras dan jagung melalui pencetakan sawah baru, penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, dukungan bibit unggul, serta modernisasi alat pertanian.
“Hadirnya Pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit, 145 peraturan kita pangkas.”
“Hasilnya, produksi beras meningkat, stok beras di gudang Pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil, petani makin sejahtera. Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini,” ucapnya. (Albert S)