Jumat, Agustus 29, 2025

Kembangkan Data PPATK, KPK Terus Telusuri Aliran Duit Pemerasan Sertifikasi K3

Jakarta, Demokratis

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan aliran duit pemerasan terkait pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bakal terus didalami. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tinggal dikembangkan.

“KPK akan melacak dan menelusuri hasil dari pemerasan ini untuk siapa saja, untuk apa saja,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (27/8/2025).

Budi mengatakan sejak awal pihaknya sudah tahu ke mana saja duit itu mengalir. “KPK juga didukung data dan informasi dari PPATK terkait dengan aliran-aliran ini, modus-modusnya seperti apa,” tegasnya.

Salah satu temuannya adalah dengan diketahuinya rekening penampung duit pemerasan hingga aset yang berkaitan.

“Oleh karena itu, dalam prosesnya baik dari kegiatan tangkap tangan ataupun dari kegiatan penggeledahan penyidik kemudian melakukan pengamanan dan penyitaan terhadap aset-aset yang diduga terkait ataupun aset-aset yang diduga berasal dari uang-uang hasil dugaan pemerasan ini,” ujarnya.

Adapun dalam kasus ini, penyidik sudah menyita 24 kendaraan. Paling banyak disebut komisi antirasuah berasal dari Irvian Bobby Mahendro atau yang disebut ‘sultan’ selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3.

Diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan 11 tersangka terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikatkeselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kemnaker. Penetapan diawali operasi tangkap tangan (OTT) yang menjaring 14 orang, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer.

Berikut adalah daftar tersangka yang ditetapkan KPK:

  1. Irvian Bobby Mahendro selaku Koordinator BidangKelembagaan dan Personil K3 tahun 2022-2025;
  2. Gerry Aditya Herwanto Putra selaku Koordinator BidangPengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerjatahun 2022 hingga sekarang;
  3. Subhan selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020-2025;
  4. Anitasari Kusumawati selaku Koordinator Kemitraandan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020 hinggasekarang;
  5. Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI tahun 2024-2029;
  6. Fahrurozi selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret2025 sampai sekarang;
  7. Hery Sutanto selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun2021-Februari 2025;
  8. Sekarsari Kartika Putri selaku sub-koordinator;
  9. Supriadi selaku koordinator;
  10. Temurila selaku pihak PT KEM Indonesia; dan
  11. Miki Mahfud selaku pihak PT KEM Indonesia.

Penetapan tersangka ini diawali dengan pemeriksaan intensif dan telah menemukan dua alat bukti. Diduga pemerasan ini sudah terjadi sejak lama.

Dugaan ini muncul karena banyaknya barang bukti yang ditemukan, yakni 15 mobil dan 7 motor serta uang tunaiRp170 juta dan 2.201 dolar Amerika Serikat.

Adapun Immanuel Ebenezer sudah dicopot dari jabatannya sebagai Wamenaker oleh Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini diambil setelah status hukumnya diumumkan KPK dan disampaikan ke publik oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. (Dasuki)

Related Articles

Latest Articles