Banjar, Demokratis
Guna memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19, Desa Jajawar, Kecamatan Banjar, melakukan sosialiasi terkait protokol kesehatan yang telah dianjurkan Pemerintah Pusat kepada para Ketua RT, RW, Kadus, Babinsa, Babinkamtibmas, Bina Desa, perangkat desa, Karang Taruna dan masyarakat itu sendiri.
Sementara untuk mudik lebaran idul fitri kemaren, warga Desa Jajawar tidak ada yang pulang kampung untuk merayakan lebaran. “Untuk warga masyarakat yang merantau hampir 70 persen sampai saat ini tidak ada yang mudik karena lebih mengutamakan kesalamatan dan kesehatan,” ujar Sekdes Jajawar Rusyanto saat ditemui wartawan di ruangannya, Rabu (3/6/2020).
Sementara mengenai new normal atau kenormalan baru, Rusyanto menambahkan, pihaknya sudah siap melaksanakannya dengan menggunakan AKB. Begitu juga warga masyarakat yang ekonominya terdampak sudah terealisasikan baik bantun provinsi, pemerintah kota maupun bantuan dana desa, terutama BLT yang jumlah bantuannya Rp 600.000 yang diperuntukan warga masyarakat yang memenuhi 9 kriteria sebanyak 25 KK.
“Sudah terealisasikan dari bulan Mei, Juni selama 3 bulan tinggal bulan Juli 2020 dan bagi yang tidak mendapatkan BLT dana desa kurang lebih 200 KK yang mendapatkan bantuan berupa sembako. Ini semua hasil dari data melalui Musdes sehingga sampai saat ini warga tidak ada yang terlewatkan. Selain yang sudah mendapatkan PKH dan BPNT, kecuali bantuan dari Kemensos yang 32 KK dikembalikan karena double data karena data tersebut bukan dari desa yang diajukan para ketua RT,” terangnya.
Menurutnya, saat ini dampak ekonomi untuk Desa Jajawar masih terbilang normal karena kebanyakan bercocok tanam dan petani desa. Dengan demikian Desa Jajawar sampai saat ini tidak ada permasalahan mengenai penangan dari dampak pandemi virus corona.
“Untuk kedepannya kami berharap untuk bisa selalu berkoordinasi baik dinas maupun pemerintah kota dalam administrasi data warga ataupun penduduk dengan desa ataupun kelurahan,” pungkasnya. (Deni)