Subang, Demokratis
Kontingen yang dikirim oleh Pengprov Muaythai Jawa Barat untuk mengikuti kejuaraan 1st ASEAN Muaythai Team & Youth Championship 2025, di Kuala Lumpur Malaysia berhasil meraih 3 medali utama. 3 dari 4 atlet yang mengikuti kejuaraan tersebut berhasil masing-masing merebut medali emas, perak dan perunggu.
“Kontingen yang berangkat ke Malaysia ini sebetulnya pertama kali. Tentu kita bangga sekali ya. Ternyata anak-anak kita yang memang kita persiapkan sudah bisa langsung mendapatkan medali emas dan perak begitu. Kenapa bangga sekali karena di sana juga kan memang sudah bagus-bagus atlitnya dan lebih kompetitif juga,” ujar Ratu Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan, Noviyanti Silviadi.
“Saya merasa justru sekarang itu evaluasinya malah semakin tertantang juga untuk lebih membina anak-anak itu gitu kan karena saya ini memiliki atlet khususnya Jabar. Karena saya mengemban tugas untuk Jabar begitu. Jadi saya tidak takut juga kalau misalnya ditantang untuk mengirimkan mau kemana Mau kemananya. kita juga Memang udah persiapan banyak sekali dan memiliki potensi talenta-talenta juga yang cukup banyak,” imbuhnya.
“Atlet Jabar untuk Indonesia di level internasional. Maksudnya gini, kita ini kan Junior yach yang kalaupun misalnya diperlukan untuk yang senior kita juga sudah siap begitu dan punya banyak sekali atlitnya. Ataupun misalnya mau yang usianya 7 sampai 9 tahun 10 tahun juga kita sudah siap unjuk gigi. Potensi Jabar ini sangat banyak begitu lengkap 16 tahun keatas juga banyak,” ucap Novi.
Novi mengucap syukur Alhamdulillah capaian anak-anak prestasinya sudah. Tinggal menyusul level berikutnya dengan kelas yang berbeda. Baginya, yang yang terpenting adalah membangun Indonesia dengan prestasi olahraga. Adapun yang mensupport ini juga ada LAK Galuh Pakuan, Pengprov Muaythai Jabar dan Donting Athlete Menagement.
“Apresiasi juga ada dari Koni Jabar dengan memposting dan mengapresiasi anak-anak. Ya udah alhamdulillah gitu ya mudah-mudahan ada kadeudeuh (penghargaan) buat anak-anak.
Harapan kedepannya marilah kita berbagi beban gitu kita punya skill punya potensi punya atlet yang sangat banyak itu. Harapannya nanti bisa lebih ada dukungan lagi bisa memfasilitasi kami begitu,” tandas Novi.
Sementara itu, Pelatih Seni Arbi Nuralamsyah mengatakan kemarin berangkat tanggal 28 Agustus dan pulang tanggal 1 September. Berarti sekitar 4 sampai 5 hari. Jumlah timnya termasuk official mekanik itu ada pelatih itu ada 6 orang dan atletnya itu ada 4 orang.
“Beberapa negara peserta yaitu kemarin itu ada Malaysia dengan berbagai wilayahnya. Kemudian ada Vietnam ada Singapura, Thailand, Filipina dari Indonesia. Ini bukti dukungan penuh dari Papua sangat didukung penuh oleh Galuh Pakuan,” kata Arbi.
Zahra Permatasari peraih medali emas kelas wai kru female 16 sampai 40 tahun, mengungkapkan bahwa ke Malaysia pengalaman yang luar biasa karena udah mengikuti kejuaraan di Indonesia dan tentunya banyak ilmu-ilmu baru yang saya dapat dari berbagai peserta peserta yang lain.
Niskala Riksa Silviadi, peraih medali perak kelas wai kru female kelas 10-13 tahun, mengaku lawan-lawannya dari Malaysia sendiri kemarin yang lebih berat. “Mungkin mereka udah tanding banyak di sana, ya lumayan kaget pas tanding. Mudah mudahan nanti dapat emas,” ucap Niskala.
Perwakilan pelatih fight Anggi Syahrial mengklaim cukup puas dengan hasil yang diraih tim Indonesia. “Kita meraih medali 3 emas perak dan perunggu. Kita mungkin dari segi fisik dan stamina kita harus lebih ditingkatkan untuk kelas tarung ini. Kami menunggu arahan dari Abu (Raja LAK Galuh Pakuan),” pungkasnya.
Daftar peraih medali:
1 emas, 1 perak, 1 perunggu,
- Medali Emas : Zahra Permatasari, kelaswai krru female 16-40 th
- Medali Perak: Niskala Riksa Sunda Silviadi kelas wai kru female 10-13 th
- Medali Perak :Regan Favian Harto Dumadh kelas fight J 14-15 Male -45kg
- Azka Refanka junior-50kg Male 14-15 thn (gagal di penyisihan). (Abdulah)