Kamis, Oktober 2, 2025

Benarkah Ada Oknum Terima Uang Dari Kepala Desa Untuk Amankan Inspektorat?

Tapteng, Demokratis

Seorang  oknum Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatra Utara (Sumut), mengaku sudah setor uang Rp30 juta melalui salah seorang oknum, tujuan setoran itu disebut-sebut untuk pengamanan ke Inspektorat agar tidak dinonaktifkan atau di berhentikan dari jabatan Kades.

Rekaman audio pembicaraan antara oknum kepada desa dengan oknum tersebut pun menjadi viral di media sosial, dan jadi bahan perbincangan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Dalam rekaman tersebut terdengar kepala desa meminta kejelasan kepada lawan bicaranya yang diduga RP, karena dirinya telah menyetor uang sebanyak Rp30 juta.

“Gimana nya, lae (ipar), lae bilang kalau ku kasih 30 juta aman masalah, nyatanya mana, lae?” ujar kades tersebut menggunakan bahasa Batak.

Kemudian terdengar jawaban dari balik telepon yang diduga oknum tersebut berusaha menenangkan oknum kades dimaksud.

“Iya, lae, kalau begitu ku pulangkan lah uang lae itu lae ya, besok lae, besok,” ujarnya juga dalam bahasa Batak.

Namun tawaran pemulangan uang tersebut ditolak oleh kepala desa, apa gunanya uang itu kembali karena posisinya sudah dinonaktifkan sebagai kades.

Aron Hasibuan Kepala Investigasi NGO Lippan Sumut Wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Hingga berita ini diterbitkan kedua yang diduga pemilik suara direkaman tersebut belum berhasil dikonfirmasi karena sedang tidak berada di tempat.

Informasi yang dihimpun media bahwa dari 159 desa di Tapteng ada kades yang dikumpulkan oleh kelompok Lima Pengendali Tapteng (LPT) di salah satu Restoran Kota Pematang Siantar.

Sehingga diadakanlah demonstrasi bayaran beberapa hari lalu yang meminta Inspektur Inspektorat Tapteng Mus Muliady Malau S.Sos.M.AP. mengundurkan diri sebab para pengendali tersebut sudah memiliki calon baru marga Simatupang.

Sementara ketika Kepala Investigasi NGO Lippan Sumut, Aron Hasibuan, melakukan investigasi seputar informasi terkait ada beberapa kepala desa disinyalir terkena pemerasan trik serupa direkaman yang beredar ini tidak berupa rekaman tetapi adalah bentuk pernyataan yang ditanda tangani bermaterai 10.000.

“Di dalam pernyataan diterangkan bahwa ada oknum R Simatupang meminta uang ke pada B Situmeang (oknum kades) melalui D Situmeang sebesar Rp20 juta diperuntukkan untuk memuluskan pemeriksaan Inspektorat agar tidak ada temuan dan oknum kades B Situmeang dengan berat hati terpaksa menyanggupinya,” terang Aron menjelaskan kepada Demokratis, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, penyetoran uang dimaksud terjadi pada tanggal 31 Juli 2025 sekitaran pukul 12.00 WIB bertempat di salah satu bengkel milik DS di Jalan Arion Kelurahan Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), sekitar depan rumah makan BPK Takasima Pandan.

“Benarkah ada oknum terima uang dari kepala desa untuk amankan Inspektorat? Jangan-jangan ini hanya sengaja untuk menjatuhkan Inspektorat Tapanuli Tengah, agar seolah-olah Inspektorat yang menitipkan pesan kepada oknum RS atau jangan jangan RS mau merebut kepala Inspektorat Kabupaten Tapanuli Tengah,” timpal Aron.

Aron juga mengharapkan Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, sesegera mungkin bertindak cepat untuk menindak tegas para pelaku pemerasan ini agar Tapteng benar-benar berbenah diri untuk naik kelas, seperti slogan MAMA di waktu maju dalam Pilkada pada tahun 2024 lalu. (MH)

Related Articles

Latest Articles