Minggu, Oktober 19, 2025

WHO Ungkapkan 67 Juta Orang di Pengungsian Hingga Daerah Konflik Alami Gangguan Kesehatan Mental

Jenewa, Demokratis

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu memperingatkan, sekitar 67 juta orang yang tinggal di daerah konflik, bencana, atau pengungsian menderita gangguan kesehatan mental.

Sejalan dengan itu, badan kesehatan PBB itu mendesak agar dukungan kesehatan mental diperlakukan sebagai prioritas penyelamatan jiwa dalam operasi kemanusiaan.

“Satu dari lima orang dalam keadaan darurat hidup dengan kondisi kesehatan mental, namun dukungan kesehatan mental masih dianggap opsional dalam banyak respons,” ujar Fahmy Hanna, pejabat teknis WHO untuk kesehatan mental, dalam jumpa pers PBB di Jenewa, Jumat (17/10/2025).

Hanna mengatakan kemajuan telah dicapai, dengan mekanisme koordinasi yang kini aktif di 71 persen keadaan darurat dibandingkan dengan kurang dari setengahnya pada tahun 2019.

Kendati demikian, Hanna menegaskan kualitas dan cakupan layanan “masih kurang”.

Ia memperingatkan, permintaan negara untuk obat-obatan psikotropika turun 94 persen pada awal tahun 2025 karena pemotongan dana, yang menyebabkan jutaan orang kehilangan dukungan.

“Ketika dana kemanusiaan menghilang, dampaknya langsung terasa dan sangat besar,” ujar Hanna, seraya mengimbau pemerintah, donatur, dan responden untuk mengintegrasikan dan berinvestasi dalam perawatan kesehatan mental di seluruh tahap kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan. (IB)

Related Articles

Latest Articles