Rabu, Oktober 22, 2025

Mendiktisaintek Janji Sanksi Tegas Mahasiswa Udayana yang Terbukti Bully Timothy Anugerah

Jakarta, Demokratis

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto merspons soal desakan enam mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang diduga melakukan perundungan atau bully terhadap Timothy Anugerah Saputra dikenai sanksi drop out (DO).

Brian menjamin, para terduga pelaku akan dikenai sanksi jika terbukti melakukan perundungan.

“Intinya sih kalau ada pelanggaran pasti kan ada sanksinya. Nanti sanksinya apa dan sebagainya itu nanti,” kata Brian kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025)

Brian menjelaskan, dirinya sudah berkoordinasi langsung dengan pihak Universitas Udayana. Pihak kampus juga telah membentuk tim investigasi untuk mengusut dugaan pelanggaran di balik kematian Timothy.

“Mereka kan sudah membentuk tim untuk ngecek lebih lanjut, pelanggaran-pelanggaran apa yang mungkin terjadi,” ujarnya.

“Intinya adalah kampus harus bebas dari kekerasan dan perundungan. Nah itu sudah ada ketentuannya, sudah ada aturannya. Nanti tim dari Pak Rektor yang sudah dibentuk akan melihat sejauh mana terjadi pelanggaran dan seterusnya,” sambung Brian.

Lebih lanjut, Brian menyerahkan pengusutan dugaan pelanggaran ini kepada pihak kampus. Dia pun meminta agar pengusutan dilakukan dengan transparan sesuai ketentuan yang ada.

“Memang selalu seperti itu. Semua pelanggaran tentunya kan di kampus dulu diselesaikan. Seperti apa. Karena kan kampus yang lebih paham. Kita hanya memantau saja. Kita minta agar seluruh proses dilakukan sesuai ketentuan yang ada,” tegas Brian.

Sebelumnya, Kepolisian Sektor Denpasar Barat memeriksa sebanyak 19 saksi terkait kasus kematian seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana Timothy Anugerah Saputra (22).

Para saksi yang diperiksa meliputi para dosen, teman kelas korban, sahabat korban hingga satpam Kampus Universitas Udayana Sudirman Denpasar.

Menurut keterangan Laksmi, rata-rata para saksi yang diperiksa mengungkap kepribadian TAS yang memiliki kemampuan intelektual yang baik, sehingga kecil kemungkinan dia mengambil tindakan ceroboh hingga mengakhirinya hidupnya dengan tragis.

“Dari 19 saksi yang kami mintai keterangan, mereka rata-rata menyampaikan bahwa korban ini orangnya pintar, berbicara itu sangat berbobot,” kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan di Denpasar, Senin (20/10/2025).

Selain itu, Timothy dalam pandangan teman-temannya dilihat sebagai sosok yang disegani sehingga kecil juga kemungkinan orang lain melakukan perundungan.

“Jadi rekan-rekan itu segan malahan, segan. Kemudian kalau untuk menjadi korban pembulian itu dari teman-temannya pun merasa itu sangat kecil sekali kemungkinan yang terjadi. Karena korban ini orang yang berprinsip, bukan tipe-tipe yang akan gampang di-bully seperti itu,” kata Laksmi.

Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menyatakan korban jatuh dari lantai empat. Hal tersebut dikonfirmasi dengan adanya keterangan dari tiga orang saksi mata hingga rekaman CCTV. (Dasuki)

Related Articles

Latest Articles