Jakarta, Demokratis
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bakal ada penangkapan mafia besar-besaran dalam waktu dekat. Dia mengaku sudah mengantongi nama sosok mafia tersebut.
“Yang under-invoicing, yang selama ini menyelundupkan, yang banyak tekstil, baja, apa segala macam. Itu, kan, sudah ada nama-nama pemainnya, kan. Tinggal kita pilih saja siapa yang mau diproses,” ujar Purbaya, di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/10/2025).
Lebih lanjut, Purbaya belum mengungkap berapa kerugian negara yang terjadi akibat mafia tersebut. Dia juga belum menghitung potensi pemulihan pengembalian pendapatan negara dari penyeludupan itu.
“Belum tahu. Masih kita hitung,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut bakal melakukan bersih-bersih di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan terhadap oknum yang meloloskan barang ilegal.
“Kalau riil sektor dijaga, barang-barang selundupan saya tutup, yang suka main selundupan saya tangkap. Sebentar lagi ada penangkapan besar-besaran. Saya tidak peduli di belakangnya siapa. Di belakang saya, Presiden. Presiden paling tinggi, kan, di sini,” ujar Purbaya dalam acara 1 Tahunan Pemerintah Prabowo-Gibran, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Dia menegaskan, pembersihan mafia barang selundupan akan dimulai dari produk rokok, tekstil, produk baja, dan seterusnya. “Saya akan kejar satu per satu,” ucapnya.
Penghentian barang-barang selundupan di sejumlah industri tersebut akan meningkatkan ratio pajak dan pertumbuhan industri di dalam negeri. “Banyak barang selundupan ke sini, yang katanya, orang bea cukainya tidak benar kerjanya,” tutur dia.
Dia mengungkapkan, dirinya pernah memanggil pegawai Ditjen Bea Cukai dan menerima informasi bahwa ada oknum yang ikut membacking di balik masuk dan keluarnya barang-barang selundupan.
“Dirjen Bea Cukai saya kan (Jenderal) bintang tiga, kalau bintang empat (backing), kita lapor ke Presiden,” jelas dia. (EKB)