Sabtu, November 1, 2025

Jakarta Diguyur Hujan Deras, Pemprov DKI Bakal Modifikasi Cuaca 25 Hari ke Depan

Jakarta, Demokratis

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dalam 25 hari ke depan. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya intensitas hujan lebat dan potensi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pelaksanaan OMC.

“Kami juga telah berkoordinasi secara intensif dengan BMKG agar BPBD DKI Jakarta dapat melaksanakan operasi modifikasi cuaca. Jadi mulai hari ini kami, mulai kemarin sebenarnya kami sudah bekerja sama dengan BMKG dan juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional untuk melakukan modifikasi cuaca,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, anggaran untuk kegiatan tersebut sudah disiapkan. Pemerintah daerah akan segera melakukan penyemaian awan setiap kali potensi curah hujan mencapai ambang batas tertentu.

Budget-nya sudah kita siapkan karena memang ada kemungkinan 25 hari ke depan ini beberapa kali akan terjadi anomali dan cuaca ekstrem. Ya, anggarannya ada, tapi yang jelas pokoknya 25 hari ke depan setiap ada kemungkinan curah hujan di atas 200 atau 150 aja, kami akan melakukan modifikasi cuaca,” tuturnya.

Selain ancaman hujan ekstrem, Pramono juga mewaspadai potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada awal November mendatang. Ia berharap tiga sumber banjir, di Jakarta tidak terjadi secara bersamaan.

“Ada kemungkinan juga banjir rob, tanggal 6, 7, 8. Sehingga dengan demikian, mudah-mudahan ketika itu terjadi tidak secara bersamaan adanya banjir kiriman, banjir rob, maupun banjir lokal yang selama ini terjadi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pramono menjelaskan cuaca ekstrem yang terjadi Kamis, 30 Oktober, menyebabkan sejumlah pohon tumbang di berbagai titik Jakarta. Pramono menyebut sedikitnya ada 10 pohon yang tumbang akibat hujan deras dan angin kencang.

“Hingga pukul 22.00 dan saya memonitor terus secara langsung, pohon yang tumbang 10 di lokasi, yaitu di Jakarta Pusat satu, dua di Jakarta Selatan, dan tujuh di Jakarta Timur. Ada 10 pohon yang tumbang,” tutur Pramono.

Peristiwa itu menimbulkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum dan kendaraan warga. “Akibat kejadian tersebut, setidaknya menyebabkan kerusakan pada tujuh kendaraan roda empat, dua kios, satu pos warga, dua kabel listrik, satu tiang rambu jalan, satu atap sekolah SD Negeri 04 Dukuh, satu kabel internet, dan satu kandang kambing,” lanjutnya.

Pramono memastikan seluruh korban, baik yang luka maupun meninggal dunia, akan mendapatkan bantuan penuh dari pemerintah daerah.

“Pemprov DKI Jakarta bertanggung jawab, khususnya kepada korban yang meninggal dunia dan juga yang luka-luka, seluruh biaya penanganannya ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta,” tegasnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta diminta meningkatkan intensitas penopingan pohon selama musim hujan. Penopingan yang sebelumnya dilakukan setiap Rabu kini akan dilaksanakan setiap hari. Hingga akhir Oktober, sebanyak 5.722 pohon telah diperiksa kesehatannya dan 62.161 pohon telah di-topping.

“Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan langkah extraordinary untuk penopingan pohon setiap hari di seluruh wilayah Jakarta selama musim hujan dan musim banjir ini, dan akan dilakukan jam 10.00 sampai dengan jam 02.00 sore setiap hari, agar tidak mengganggu traffic lalu lintas yang ada di Jakarta. Pohon yang kondisinya sudah tidak sehat akan dipangkas,” imbuhnya. (Albert S)

Related Articles

Latest Articles