Jakarta, Demokratis
Dimyati Natakusumah anggota DPR dari Dapil Banten menyatakan cara-cara virus Corona menyerang manusia sangat berbeda dalam memilah memilih korban.
Bahkan Corona tidak pandang bulu, semua strata telah jadi korban sebelum New Normal atau membiasakan hidup dengan Corona.
Di dalam peperangan ini atau di masa PSBB semboyannya : siapa cepat, siapa yang dapat. Jika Covid-19 lebih cepat merasuk ke seluruh tubuh manusia, maka kita akan kalah dan akan hancur.
Hal ini diutarakan Dimyati Natakusumah di Jakarta, Selasa (26/5/2020) jelang kembali normal.
Dikatakan, supaya bisa memenangkan peperangan melawan Covid-19 maka diperlukan pilihan, dan perencanaan yang matang yang sangat membutuhkan kekompakan dan kebersamaan di dalam membasminya oleh seluruh elemen warga masyarakat.
“Yang penting berada dalam satu komando utuh oleh di bawah kepemimpinan Panglima Tertinggi Republik Indonesia,” tegasnya.
Dijelaskan, setelah perencanaan yang matang sampai hingga dengan pasca pandeminya. “Negara di manapun akan sangat tergantung pada anggaran negara yang cukup. Asalkan dengan dikelola lewat prinsip efesien dan efektif,” paparnya.
Di antaranya, untuk membiayai kebutuhan sosialisasi, sandang, pangan dan vitamin serta insentif petugasnya.
“Termasuk biaya untuk rapid test, swab serta karantina. Dan untuk membeli peralatan atau pengobatannya sampai ke penguburannya berikut pengamanannya meski biayanya tidak murah,” jelasnya.
Apabila masih ada saja para pihak yang menolak dengan alasan ekonomi, katanya, alasan tersebut tidak ada artinya jika kemajuan pertumbuhan ekonomi dan manusianya yang ada dimuka bumi ini akan musnah secara perlahan lahan, dan binasa karena terjangkit Covid-19.
Untuk itu, ujarnya lagi, prioritas saat ini adalah bagaimana Covid-19 segera lenyap dan binasa dalam waktu yang cepat dan tepat sesuai dengan protokol kesehatan.
“Dengan segera mencari vaksin/obatnya, untuk bisa melawan ganasnya Covid-19. Semoga Indonesia unggul dalam peperangan melawan Covid-19 ini,” kata Dimyati. (Erwin Kurai)