Jakarta, Demokratis
Jelang pemberlakuan secara penuh bagan pemisahan alur laut atau Traffic Seperation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok pada tanggal 1 Juli 2020, Kementerian Perhubungan terus melakukan persiapan, baik dari peningkatan kemampuan SDM maupun kelengkapan sarana dan prasarana.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok juga terus melakukan persiapan, salah satunya dengan meningkatkan intensitas patroli pengawasan dan pengamanan di perairan Selat Sunda. “Bersamaan dengan peningkatan pelaksanaan patroli pengawasan dan pengamanan, kami juga melakukan Sosialisasi di perairan Selat Sunda. Hal ini kami laksanakan agar pada saat pemberlakuan TSS di Selat Sunda dapat berjalan dengan baik tanpa kendala suatu hal apapun,” kata Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok Capt. Pujo Kurnia di Jakarta.
Capt. Pujo mengatakan saat ini 4 (empat) unit Kapal Patroli telah ditempatkan di lokasi TSS Selat Sunda untuk melaksanakan patroli rutin secara bargantian. “Dan nantinya kami juga akan segera menggeser Kapal Patroli KN. Trisula – P.111 milik Pangkalan PLP Tanjung Priok ke area selat Sunda untuk menambah kekuatan kapal-kapal patroli KPLP di TSS Selat Sunda,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa unsur-unsur kapal Negara Patroli yang sudah standby dalam pengawasan dan pengamanan TSS Selat Sunda sejak bulan maret adalah KN. Alugara – P.114, KN. Celurit – P.203, KN. Cundrik – P.204, dan KN. Belati – P.205.
Adapun informasi terkait unsur-unsur Kapal Negara yang dilibatkan dalam patroli tersebut antara lain, KN. Trisula – P.111 memiliki jumlah crew 24 orang dengan Komandan Kapal Negara Capt. Eko Surya Hadi, KN. Alugara – P.114 dengan Komandan Kapal Capt. Ni Putu Cahyani Negara memiliki crew berjumlah 22 orang, KN. Celurit – P.203 dengan Komandan Kapal Luhut Simanullang dengan jumlah crew 19 orang, KN. Cundrik – P.204 dengan Komandan Kapal Novianto Budiawan dengan jumlah crew sebanyak 18 orang, dan KN. Belati – P.205 dengan Komandan Kapal Capt. Satria Aji Yudha dengan jumlah crew 21 orang.
“Kami juga menyiapkan SDM Rescue Pangkalan PLP Kelas 1 Tanjung Priok yang terlibat dalam pengawasan dan pengamanan TSS Selat Sunda sebanyak 12 orang dan SDM Kapal Negara berjumlah 104 personil, dimana 4 (empat) orang diantaranya dengan SK Kemenkumham sebagai Penyidik tindak pidana Pelayaran,” tutur Capt. Pujo.
“Selain itu, peralatan pencegahan pencemaran (Marine Pollution Equipment), Oil Boom, Skimmer, Power Pack, dan Oil Tank juga kami siapkan,” lanjut Dia.
Pada kesempatan yang sama, Capt. Pujo menjelaskan pola patroli yang dilakukan di TSS Selat Sunda yaitu dengan melakukan penertiban Automatic Identification System (AIS) dan Sosialisasi Selat Sunda.
“Pangkalan PLP Tanjung Priok juga telah mengadakan operasi mandiri terpadu terkait pemberlakuan AIS pada maret 2020 di Selat Sunda sehingga diharapkan saat pemberlakuan TSS Selat Sunda pada tanggal 1 Juli semua kapal-kapal sudah mematuhi regulasi-regulasi yang berlaku di perairan, khususnya di TSS Selat Sunda,” kata Dia.
Terakhir, tidak lupa dirinya menyampaikan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri) untuk tim Boarding. “Sebagai pencegahan penyebaran Covid-19 dalam menjalankan tugas, sebelum dilakukan kegiatan patroli bersama yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 sampai dengan 27 Juni 2020 akan dilaksanakan Rapid Test ke semua ABK Kapal Patroli,” tutup Capt. Pujo. (Hms)