Jakarta, Demokratis
Pemerintah memastikan kesiapan sektor energi menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Salah satunya adalah menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) di tengah tantangan menghadapi bencana alam di Pulau Sumatera.
Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang diakuinya kondisi saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di mana saat ini sejumlah wilayah Indonesia sedang dilanda bencana, seperti di Aceh, Sumbar, Sumut serta di daerah lain.
“Sebagian besar tenaga kita tercurahkan untuk mengerahkan seluruh kemampuan bangsa menolong saudara-saudara yang sedang menghadapi musibah di sana,” ujar Bahlil, Senin (22/12/2025).
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan ada empat hal yang menjadi perhatian utama, yakni ketersediaan BBM, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Listrik, dan antisipasi kebencanaan geologi.
Untuk BBM, Bahlil mengatakan ketahanan jenis pertalite atau RON 90, berada di angka 19 hari, di atas ketahanan minimum nasional, 17-18 hari. Dan untuk jenis bensin RON 92 di atas 23 hari, serta untuk RON 95 berada di atas 31 hari.
Sementara jenis solar, batas ketahanan minimumnya ialah 14 hari. Untuk solar CN48, atau solar subsidi, berada pada angka 15 hari, Solar CN 53 atau solar non-subsidi berada di kisaran 25 hari. Untuk avtur di atas 29 hari.
“Artinya dari sisi stok BBM, cadangan nasional kita untuk menjalankan Natal dan Tahun Baru Insya Allah aman. Jadi saudara-saudara kita yang akan merayakan Natal, jangan pikirkan tentang stok BBM, insya Allah semua aman,” imbuhnya.
Terkait kondisi LPG, Bahlil menyebutkan bahwa hingga Jumat, (19/12/2025), kondisi stok LPG sebesar 314.394 Metrik Ton (MT), dengan Daily Objective Throughput (DOT) 25.832 MT/hari, sehingga stok cadangan nasional LPG mencapai 12,17 hari.
Angka tersebut dapat dikatakan bahwa status kondisi LPG nasional juga dalam kondisi aman. (Albert S)
