Kabupaten Tangerang, Demokratis
Puluhan masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19 di Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai penerima bantuan program sembako di kantor Desa Patramanggala, Rabu (17/6/2020).
Puluhan warga penerima KKS program sembako itu mengikuti tahapan verifikasi validasi (Verval) data identitas yang dibagikan langsung pihak BRI. Kartu ini sebagai perluasaan peserta penerima program dari bantuan sembako pengganti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Kepala Desa Patramanggala, Jayadi saat ditemui media mengatakan, setidaknya ada 98 KPM yang mendapatkan perluasan program sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Ini merupakan program bantuan sembako pengganti program BPNT perluasan tahap satu. Saat pembagian KKS sekaligus verifikasi, ada sebanyak 89 dari 98 KPM yang datang untuk menerima rekening dan KKS dari bank BRI, sisanya 10 KPM tidak datang, karena tidak bisa diwakilkan maka nanti yang 10 KPM menyusul,” ungkap Kades Patramanggala.
Menurut Jayadi, hasil dari verifikasi dan pendataan yang berjenjang dari tingkat RT dan dilanjutkan ke tingkat RW dan diteruskan ke desa, dari kurang lebih 1.000 KK yang dihimpun, terpisah dari data DTKS, kurang lebih 15 persen lagi kepala keluarga yang belum mendapatkan sama sekali bantuan sosial terdampak Covid-19, baik dari BST maupun BLT DD.
“Dari 1.000 KK yang dihimpun pihak desa, masih tersisa 15 persen KK yang belum sama sekali mendapatkan bantuan, tetapi saat ini spihak desa sedang mengajukan ke bantuan sosial dari Provinsi Banten,” pungkasnya seraya berharap warga untuk bersabar.
Di tempat yang sama, Koordinator Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Kemiri Amin Bintoro SE mengatakan, berdasarkan data dari Basis Data Terpadu (BDT) Kemensos setidaknya ada 98 KKS yang akan dibagikan kepada KPM di Desa Patramanggala hari ini.
“Kalau data kami terima dari BDT ada 98 KKS. Tapi, untuk jumlah KPM yang diberikan KKS baru 89 KPM karena sisanya 10 KPM tidak datang,” katanya.
Amin menjelaskan, perluasan program sembako tersebut sebagai upaya pemerintah dalam penanggulangan ekomomi warga yang terdampak wabah Covid-19. Di mana penerima KKS perluasan program sembako itu hanya mendapatkan selama sembilan bulan.
“Masyarakat yang mendapatkan KKS Perluasan bantuan sembako itu sifatnya hanya sementara. Artinya peserta tambahan ini tidak selamanya menerima program itu, hanya terhitung sejak April ini hingga Desember 2020 mendatang. Ya, mudah-mudahan nantinya berkelanjutan,” terang Amin.
Menurutnya, program ini sama seperti program sembako dan nilai uang dalam kartu itu besarannya juga sama dengan program sembako, yakni sebesar Rp 200 ribu. Sedangkan bantuan yang bakal diterima KPM bentuknya sembako, bukan uang tunai.
“Nanti setelah kartu itu diterima, para KPM bisa mengambil sembako melalui e-warung, dan realisasinya nanti berbarengan dengan program sembako pengganti BPNT. Soalnya memang ini tambahan peserta dari program itu,” tuturnya dan berharap warga bisa memanfaatkan bantuan sembako ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. (Tuti)