Subang, Demokratis
Dampak dari wabah corona virus desease 2019 (Covid-19) sudah menyebar ke berbagai segmen kehidupan. Salah satunya berefek ke sektor ekonomi, sehingga kondisi itu berpengaruh terhadap lemahnya daya beli masyarakat seiring diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat itu.
Untuk mengantisipasi itu, Pemerintah mengambil langkah di antaranya menebar jaring pengaman sosial dengan menggelontorkan bantuan sosial (Bansos) baik bersumber dari Pemerintah Cq Kemensos (APBN), Pemprov Jabar (APBD-I), Pemkab (APBD-II), Pemdes (APBDes) bersumber dari DD (BLT DD).
Seperti yang dilakukan Pemerintahan Desa (Pemdes) Karangsari, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemdes Karangsari yang didukung Bhabinkamtibmas Polri Bripka Farid Ramdhani, Babinsa AD Pelda M Irfan, unsur BPD, LPMD, RW/RT dan pendamping desa bahu membahu menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang berjalan lancar, aman dan kondusif.
Kepala Desa Karangsari Dodi Irawan didampingi Sekdes Juhanda dan Kasi Kesra dan Pelayanan Desa Karangsari Agung Permana kepada awak media (17/6) menuturkan, hingga saat ini BST dari berbagai pintu yang telah disalurkan Bansos bersumber dari DD (BLT DD) sebanyak 54 KK, Bansos Pusat (Kemensos) Tahap-I 253 KK dan Tahap-II 95 KK, Bansos Provinsi 172 KK, Bansos Kabupaten 90 KK.
Lebih jauh Dodi berujar, dengan digulirkannya Bansos ini bisa membantu kesusahan warga dimana daya belinya menurun akibat tidak bisa beraktifitas mencari nafkah secara leluasa. “Semoga saja bantuan ini bisa bermanfaat setidaknya untuk menyambung hidup tiga bulan ke depan. Janganlah digunakan atau dibelanjakan di luar kebutuhan yang sifatnya mubazir,” tandasnya.
Ketika disinggung upaya apa dalam menanggulangi wabah Covid-19, pihaknya menyatakan langkahnya memberikan himbauan melalui pengeras suara di setiap wilayah Dusun dan mesjid-mesjid, gencar sosialisasi di Medsos dan menyebarkan brosur himbauan yang dibagikan ke setiap rumah, penyemprotan cairan sterilisasi di tempat umum secara bertahap, pembagian handsanitizer/sabun cuci tangan bagi warganya, pemantauan ketat terhadap OTG/ODR, pembagian masker dan membangun portal dan memfungsikan Posko Siaga Covid-19 yang telah dibangun di Kp Bkn Jengkol, Kp Bantar dan Kp Nanggerang.
“Pengaktifan Posko ini sesuai dengan anjuran dari pemerintah, sebagai sarana informasi, mengawasi dan membatasi aktifitas warga guna mencegah dan ikut memutus penyebaran Covid-19. Di posko ini dilakukan penjagaan ketat oleh relawan mulai pukul 07.00 pagi sampai 17.00 sore. Sedangkan di malam harinya melibatkan petugas ronda,” ujarnya.
Kades Dodi berharap, dengan diterimanya Bansos (BLT) itu mampu meringankan beban mereka yang terdampak pandemi Covid-19. Terutama bagi warga yang berpenghasilan rendah atau masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat imbas Covid-19.
Dodi juga mengajak para dermawan dan donatur lain untuk ikut bersama-sama membantu warga terdampak Covid-19. “Jika masih ada rezeki lebih, mari kita sama-sama orang yang benar-benar sangat membutuhkan,” ucapnya. (Abdulah)