Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pilot Konsumsi Narkoba, Uji Kesehatan Personil Penerbangan Perlu Ditinjau Kembali

Jakarta, Demokratis

Polisi telah menangkap tiga pilot pengguna sabu di Cipondoh, Kota Tangerang. Kedua pilot tersebut berasal dari perusahaan maskapai pelat merah. Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis UU Narkotika. Mereka terancam pidana 12 tahun penjara.

Pengamat penerbangan Alvin Lie menyebut, kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan pilot kerap kali terjadi. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada yang kurang beres terhadap sistem uji kesehatan pilot. Padahal uji kesehatan pilot dan awak kabin sendiri dilakukan secara berkala selama senam bukan sekali.

Penyalahgunaan narkoba itu adalah suatu tindakan pidana. Menurut Alvin, siapapun orangnya pasti masuk dalam ranah pidana. “Buat saya enggak ada bedanya siapapun yang melakukan harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya saat dihubungi, Minggu (12/7).

“Karena pilot ini kan wajib uji kesehatan setiap 6 bulan. Kok bisa lolos? Mungkin saya duga tidak lepas dari sistem uji kesehatan pilot kita dan awak kabin yang sudah waktunya untuk ditinjau kembali,” ujarnya lagi.

Alvin menyarankan, uji kesehatan pilot dan awak kabin dapat dilakukan oleh seluruh rumah sakit pemerintah di seluruh Indonesia. Sebab, hingga saat ini uji kesehatan awak penerbangan hanya dilakukan di dinas kesehatan penerbangan di Kemayoran Jakarta.

“Biarkan uji kesehatan dilakukan oleh RS-RS pemerintah di seluruh Indonesia berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kemenhub. Dan Kemenhub mengatur dan mengawasi saja,” tuturnya.

Dengan banyaknya kasus yang berulang kali terjadi, Alvin berharap pemerintah dan pemangku kepentingan terkait mau melakukan evaluasi. Sebab, penyalahgunaan narkoba oleh pilot akan membahayakan masyarakat khususnya penumpang pesawat.

“Toh selama ini juga kebobolan terus kan? Kemudian juga jumlah pilot jumlah awak kabin kok terus berkembang. Kalau semua (tes kesehatannya) ke Jakarta ini merepotkan, tidak efisien,” pungkasnya. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles