Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Beroperasi Sejak Maret Lalu, Double Track Jombang-Madiun Tingkatkan Kapasitas dan Frekuensi KA

Jakarta, Demokratis

Kementerian Perhubungan terus meningkatkan infrastruktur perkeretaapian melalui Proyek Strategis Nasional. Salah satunya, pembangunan jalur ganda (double track) oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian yaitu antara Jombang—Madiun untuk segmen Baron–Nganjuk-Babadan sepanjang 50,9 kilometer yang sudah beroperasi sejak Maret lalu.

Pembangunan jalur ganda atau double track merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas transportasi di Indonesia. Dengan transportasi yang baik dan efisien diharapkan bisa menggerakkan roda ekonomi antardaerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalur Ganda KA Jombang Madiun, Yustina Nurhayati mengatakan, pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan Jawa antara Jombang—Madiun merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.

”Proyek pembangunan ini kurang lebih sepanjang 84 kilometer dengan lokasi pekerjaan di Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun serta Kota Madiun, dan ditargetkan untuk pelaksanaan pekerjaan selesai dan beroperasi pada akhir tahun 2019,” ujarnya kepada Demokratis, Senin (2/9/2019).

Tenaga kerja saat melakukan switchover yang didampingi oleh Konsultan Supervisi serta Tim Teknis dari Satker PP Jatim untuk memastikan bahwa pelaksanaan switchover bisa selesai tepat waktu dan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

Nurhayati mengatakan, banyak keuntungan dari pembangunan double track ini. Di antaranya, mengurangi kepadatan lalu lintas, serta menambah pelayanan aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antarkota. “Dengan double track, perjalanan kereta dan mobilisasi penumpang meningkat dua kali lipat dari sekarang,” ungkapnya.

Nurhayati menjelaskan,  dalam proyek itu terdapat 20 paket konstruksi track dan jembatan, 1 paket konstruksi persinyalan dan telekomunikasi, 2 paket konsultan supervisi, 3 paket pengadaan rel R.54, dan 4 paket pengadaan bantalan beton.

“Dengan lingkup pekerjaan jalan rel, pekerjaan jembatan, pekerjaan pembangunan stasiun, pekerjaan persinyalan, dan telekomunikasi,” katanya.

Menurut Nurhayati, pembangunan jalur ganda sangat menguntungkan dari berbagai aspek. Selain perjalanan antardaerah menjadi lebih singkat, penggunaan transportasi massal kereta api juga akan mengurangi kemacetan dan kecelakaan, hingga menekan penggunaan minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan. Proyek ini juga bisa mengurangi pengangguran. ”Pekerja lapangan dan administrasi berasal dari warga sekitar,” sebutnya.

Selain itu, ditambahkan juga bahwa jalur KA Jombang—Madiun selama ini termasuk padat. Dalam sehari dilalui sekitar 118 KA. Perinciannya, 56 KA melalui jalur Kertosono—Madiun dan 62 KA melalui jalur Jombang—Kertosono. ”Sudah waktunya ditingkatkan kapasitas dan frekuensinya agar memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Selain meningkatkan kapasitas dan frekuensi perjalanan KA menjadi dua kali lipat, jalur ganda diyakini bisa mengatasi masalah yang selama ini dihadapi. Misalkan terjadi sesuatu di salah satu rel, rusak atau ada kereta anjlok, kereta yang lain masih bisa beroperasi. “Selama ini, jika terjadi sesuatu pada rel, kami melakukan rerouting sehingga perjalanan lebih jauh,” pungkasnya. (L Reimon)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles