Palas, Demokratis
Pembangunan rabat beton yang bersumber dari Dana Desa Huta Pasir Ulok Tano, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara pada tahun 2018 lalu dengan ukuran 2 x 165 meter yang menelan anggaran sebesar Rp 140.604.000 sudah banyak yang rusak dan retak.
Manto Hasibuan salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Huristak mengatakan bahwa pembangunan fisik Dana Desa di Kecamatan Huristak termasuk pembangunan rabat beton yang di Desa Huta Pasir Ulok Tano banyak yang rusak dan retak akibat pasangan bahan material rabat beton tersebut diduga tidak sesuai dengan ukuran yang sebenarnya.
“Para pengendara yang melewati jalan ini harus hati-hari menjaga keseimbangan motornya karena karena banyak batu yang menyulitkan para pengendara sehingga bisa terpeleset jatuh”
“Sehingga baru dua tahun dibangun sudah mengalami kerusakan di mana-mana karena mutu rabat beton diragukan kualitasnya,” tegas Manto Hasibuan di Huristak kepada Demokratis, baru baru ini.
Akibatnya, tambahnya, masyarakat yang sering melalui jalan ini harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang berbatu sehingga menyulitkan para pengendara melintas karena dapat tergelincir sehingga jatuh.
“Para pengendara yang melewati jalan ini harus hati-hati menjaga keseimbangan motornya karena banyak batu yang menyulitkan para pengendara sehingga bisa terpeleset jatuh,” ungkapnya.
Sementara Mawardi Hasibuan, Kepala Desa Huta Pasir Ulok Tano menuturkan bahwa pembangunan jalan desa rabat beton menuju ke lahan perkebunan warga tersebut dibangun sepanjang sekitar 160-an meter pada tahun 2018 lalu sehingga wajar saat ini kondisinya mengalami kerusakan.
“Kalau soal rabat beton itu banyak yang ditemukan rusak, maka pembangunannya sudah dua tahun yang lalu, wajarlah banyak yang rusak termakan usia,” katanya. (Jaspis Harahap)