Tapteng, Demokratis
Asarudi Waruwu warga Desa Utte Mukkur III Dusun II Gonting Mahe, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapteng kecewa atas ulah pegawai PLN yang bernama Maju Hutabarat karena lampunya tidak bisa nyala selama 24 jam.
“Penyambungan kabel diambil dari sambungan lampu jalan. Sedangkan lampu jalan sudah mati jam 5 pagi hidupnya pada jam 19.00 Wib,” terang Asarudi kepada Demokratis, di rumahnya, Rabu (4/9/2019).
Kekecewan Asarudi bukan hanya itu saja, pada 29 Juli 2019, ia memberikan uang kepada Majut Hutabarat untuk memasukkan lampu 900 Watt. Kemudian disusul pada Rabu 07 Agustus 2019.
“Karena lampu tidak kunjung dipasang walaupun uang sudah diberikan kepada petugas tadi, akibat dari desakan itu barulah dipasangkan pada 09 Agustus 2019 jam 06.30 Wib,” terang Asarudi.
Dari kejadian ini, Asarudi menghubungi petugas PLN mempertanyakan kenapa lampu mereka mati pada jam 5.00 dan hidup baru jam 19.00 Wib. “’Petugas PLN jawab bahwa kabel kurang panjang’. Ini jawaban yang tidak memuaskan, kalau memang kurang panjang tidak ada rupanya kabel di Barus atau di Sibolga? Secara akal sehat manalah cocok lampu rumah dipasang dari lampu jalan, sedangkan lampu jalan hanya hidup waktu malam hari. Pokoknya saya sangat kecewa kepada PLN!” terang Asarudi.
Menurut Asarudi, ia juga mencoba untuk menghubungi call center 061 123 untuk keluhan pelanggan, namun sampai saat ini tidak kunjung ada respon.
“Mudah-mudahan melalui media ini kepala PLN Cabang Sibolga tanggap pada setiap permasalahan di lapangan dan membuat tegoran kepada anak buahnya yang nakal kepada pelanggan,” harap Asarudi Waruwu. “Dan bukan hanya itu agar PLN jangan terus ada pemadaman di Tapteng hingga 3 kali dalam 1 hari,” tambah Asarudi.
Pantauan Demokratis tentang kejadian ini, memang benar adanya sesuai pada fakta di lapangan seperti dalam foto. Saat mau dikonfirmasi, PLN Kota Sibolga tidak berhasil karena Kepala PLN Sibolga tidak berhasil ditemui. (MH)
