Tapteng, Demokratis
SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) raih sertifikat Akredetasi A kategori perpustakaan. Pengakuan formal oleh lembaga akreditasi perpustakaan nasional yang menyatakan bahwa perpustakaan SMAN 1 Matauli telah memenuhi persyaratan diserahkan Kadis Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, Rabu (12/8) sekitar pukul 14.00 WIB.
Penyerahan serifikat dilaksanakan di ruang perpustakaan SMAN 1 Matauli Pandan. Selain dihadiri Kepala Bidang Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, Daswar Purba, penyerahan sertifikat juga dihadiri Kepala SMP Al Muslimin Pandan, serta Kasi SMA dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Kota Sibolga.
“Ini adalah penilaian dari lembaga akreditasi perpustakaan tingkat nasional. Kriterianya itu mulai dari ruangan, koleksi buku dan fasilitas lainnya terutama pengelolaan. Sekolah yang menerima akreditasi dinyatakan telah memenuhi persyaratan,” kata Daswar Purba.
Sementara Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Murdianto SPd MM menyebutkan, perpustakaan bagian penting bagi sekolah. Sekolah yang mau berkompetisi dengan sekolah-sekolah lain, harus ditunjang fasilitas yang memadai termasuk perpustakaan. Perpustaakaan ibarat jantung sekolah. Di era digital, fungsi dan peran perpustakaan tidak pernah bergeser. Perpustakaan tetap memegang kendali di dalam proses belajar mengajar.
“Perpustakaan SMAN 1 Matauli Pandan pernah mengikuti lomba perpustakaan tingkat nasional tahun 2016. Alhamdulilah kita mendapatkan juara III,” ungkap Murdianto.
Berdasarkan itu, sambung Murdianto, pada bulan Nopember dan Desember 2019, Tim Akreditasi Perpustakaan Nasional melakukan penilaian terhadap perpustakaan SMAN 1 Matauli. Nilai yang didapatkan sangat memuaskan yakni 97,37 dari nilai maksimum 100. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi yang pernah diraih oleh perpustakaan sekolah yang ada di Sumatera Utara.
“Perpustakaan SMAN 1 Matauli dilengkapi dengan fasilitas digital walaupun belum sempurna. Direncanakan kedepan SMAN 1 Matauli akan mempunyai perpustakaan digital library,” imbuhnya.
Setiap tahunnya diadakan uji sertifikasi bahasa Jerman, yakni A1 level A2 sampai level B1. Level A2 terbaik mendapatkan kesempatan belajar di Jerman sampai mendapatkan level B1. Sudah banyak siswa-siwa kita yang kuliah di Jerman.
Dijelaskannya, perpustakaan merupakan refrensi pembelajaran kepada peserta didik, sehinga mempunyai literatur-literatur yang lebih banyak. Namun walaupun demikian, hal tersebut belum mencukupi. Kedepan, SMAN 1 Matauli dan Yayasan Matauli akan mengembangkan lebih lanjut perpustakaan digital.
“Itu nanti bisa terkoneksi secara online ke perpustakaan yang ada di seluruh dunia. Jika itu sudah terlaksana, anak-anak berdiskusi atau berdialog mengambil literasi-literasi, journal penelitian dan karya ilmiyah, sudah lebih mudah,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Murdianto juga mengungkapkan jika siswa SMAN 1 Matauli juga belajar bahasa Jerman. SMAN 1 Matauli menjadi salah satu dari 29 SMA dan SMK yang menjadi binaan Kedutaan Besar Jerman, yang tergabung dalam sekolah ‘PAS’ yakni sekolah mitra masa depan.
“Setiap tahunnya diadakan uji sertifikasi bahasa Jerman, yakni A1 level A2 sampai level B1. Level A2 terbaik mendapatkan kesempatan belajar di Jerman sampai mendapatkan level B1. Sudah banyak siswa-siwa kita yang kuliah di Jerman,” tukas Murdianto. (MH)