Tapanuli Selatan, Demokratis
Pelaksanaan dana BOS pada substansi pemeliharaan/perawatan gedung sekolah SD Negeri 101210 Bulu Payung, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, tidak maksimal dilaksanakan sehingga banyak yang masih terlihat rusak dan terindikasi berbau KKN.
Sesuai dengan hasil monitoring gabungan beberapa wartawan bersama Demokratis di lokasi SD Negeri 101210 Bulu Payung maupun informasi dari orangtua siswa menyatakan bahwa gedung sekolah (ruang belajar) tersebut banyak ditemukan kerusakan, seperti dinding gedung sekolah sebelah belakang ruang belajar sudah lama tidak dicat karena di belakang ruang belajar dekat dengan kebun warga sehingga publikpun tidak melihatnya dari depan sekolah. Kemudian, plafon atau asbes ruang teras depan maupun belakang sekolah yang rusak dan bolong belum diperbaiki dari dana BOS. Sehingga ada dugaan biaya pemeliharaan dan perawatan sekolah tidak dilaksanakan. Bahkan di dalam ruang belajar/kelas dindingnya tidak dicat, sehingga tampak kotor dan tidak enak dipandang mata siswa maupun guru, sehingga proses belajar-mengajar kurang nyaman.
Bangunan yang dirawat oleh pihak sekolah seperti pengecatan sehingga tampak indah dan bagus hanya di depan sekolah persis di gedung sayap kanan sekolah. Sehingga ada dugaan biaya perawatan sekolah yang tertera di dalam dana BOS kurang tersalur ke pos atau substansi perawatan sekolah dimaksud akibat dananya dipergunakan ke hal–hal lain diduga di luar RAKS BOS.
Selasa, 4 Agustus 2020, Kepala Sekolah Parida Hanum SPd saat hendak dikonfirmasi tidak ada di sekolah. Ibu kepala sekolah malah ditemukan saat sedang duduk di warung kopi di simpang jalan menuju lokasi sekolah, namun tak mau komentar lalu secepatnya pergi meninggalkan wartawan. Hal ini mungkin karena takut diwawancarai oleh awak media. Sementara wartawan telah memesan secangkir teh manis untuk ibu kepala sekolah. Dan teh manis pun ditinggalkan dan langsung bergegas pergi menuju arah gedung sekolah.
Informasi yang berkembang meski pun kerap bermasalah, kepala sekolah sudah lama menjabat namun tak bisa lengser karena berfamili dengan Bupati Tapsel Sahrul M Pasaribu SH.
Di tempat terpisah, Mangudut Hutagalung Koordinator Investigasi LSM Lippan Sumut sangat menyangkan ketidakpedulian kepala sekolah terhadap bangunan gedung tempat mencetak generasi penerus bangsa tersebut sehingga sudah sepantas instansi terkait memberikan tindakan tegas.
“Sudah sepantasnya Kadis Pendidikan Tapsel Amroz Harahap segera menindak kepala sekolah yang tak memperhatikan gedung sekolah yang ada kesan pembiaran dilakukan oleh pengguna anggaran BOS,” tegas Hutagalung pada Demokratis. (E Oktorin Htb/UNH)