Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kepala PPATK Dukung BNN RI “Miskinkan” Bandar Narkoba

Jakarta, Demokratis

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menerima kunjungan dari Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dr Dian Ediana Rae.

Kehadiran Kepala PPATK Dr Dian Ediana Rae disambut langsung oleh Kepala BNN RI, Drs Heru Winarko SH di Ruang Sutomo, Gedung BNN RI, Cawang, Jakarta Timur (2/9).

“Kunjungan ini merupakan upaya kami dalam meningkatkan kerjasama pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berkaitan dengan kejahatan narkoba,” ujar Dian Ediana saat wawancara.

Sebagai Kepala PPATK yang resmi dilantik pada bulan Mei 2020 lalu, Dian Ediana Rae menganggap kerjasama antara BNN dan PPATK perlu untuk terus ditingkatkan. Dian menilai tindak pidana pencucian uang yang paling menonjol adalah berkaitan dengan kasus kejahatan narkotika. Pihaknya merasa perlu untuk meningkatkan koordinasi dengan BNN guna memastikan TPPU kejahatan narkoba betul-betul bisa ditingkatkan.

“Uang di dalam konteks kejahatan narkotika ini seperti aliran darah. Selama aliran darah itu masih ada, kejahatannya juga akan tetap ada. Bedanya BNN menangkap penjahat, PPATK menangkap uangnya penjahat. Karena kalau uangnya masih ada, kejahatannya akan tetap jalan terus,” imbuh Dian Ediana Rae.

Saat disinggung terkait kesiapan PPATK dalam menghadapi Pilkada serentak, Dian Ediana Rae menyatakan siap. Terutama memonitor adanya aliran dana hasil kejahatan narkoba yang digunakan untuk kepentingan Pemilu.

“Ada dua hal perlu diperhatikan untuk memastikan demokrasi kita berjalan bersih. Politik uang dan menghindarkan masuknya uang hasil kejahatan untuk kepentingan Pemilu, termasuk kejahatan narkoba”.

Sementara itu, Kepala BNN RI, Drs Heru Winarko SH menilai kejahatan narkoba merupakan awal dari munculnya berbagai jenis kejahatan.

“Kejahatan TPPU ditemukan berawal dari kejahatan narkoba, begitu juga tindak pidana komputer, crypto market, hingga dark web juga berawal dari kejahatan narkoba,” ujar Heru.

Kepala BNN RI menilai kerjasama yang sudah cukup intensif ini akan terus berkembang. Pihaknya merasa banyak masukan yang didapat dari PPATK yang akhirnya mampu membantu BNN mengungkap kasus-kasus besar yang ditangannya.

“Hal ini juga sebagai bentuk support BNN agar peringkat PPATK di mata dunia semakin meningkat,” tutup Heru. (Albert S/Red)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles