Opini atau gagasan agar partai UMNO jangan mencalonkan nama PM yang akan datang kecuali Muhyiddin Yassin saja, jelas adalah berita penting. Hal itu mengemuka di media akbar Kuala Lumpur, akhir minggu ini.
Kalau saja selesai pilihan raya tidak masalah diganti karena berkaitan dengan hasil undi dari pilihan raya. Mana partai yang menang maka ketuanya akan menjadi PM. Soalannya mengapa ada muncul soal nama pengganti. Apa ada keinginan (tersembunyi) dari UMNO figur yang lain. Maka hal ini muncul karena adanya api maka ada asap.
Seperti kenyataan wakil ketua partai PAS, ia mengatakan agar UMNO jangan mengangkat PM calon lain dari aliansi Mufakat Nasional (MN) kecuali Muhyiddin Yassin yang menjadi ketua aliansi MN sekarang ini (Sinar Daily, 14/9/20). Meski diakui dalam aliansi MN, jumlah kursi yang besar adalah UMNO yang disusul Partai Melayu Bersatu (PBM) lalu partai PAS.
Yang ada dalam ketentuan berlaku PRU akan berlangsung tahun 2022, Parlemen dibubarkan Pemilihan Raya Umum (PRU) dilaksanakan. Bila ada sesuatu di luar itu, ada diatur acara melalui ketentuan yang berlaku, seperti berikut:
Pertama, Kuasa Raja yaitu yang Dipertuan Agung dan berlaku mutlak.
Kedua, Kuasa Awam yaitu kekuasan Perdana Menteri.
Dua lembaga kekuasan itu pertama Raja Dipertuan Agung Kepala Negara dan lembaga kedua sebagai kepala pemerintahan.
Menariknya, berkenaan gagasan calon PM yang akan datang dari aliansi MN. Belum berlangsung lama pendek saja persoalan intern MN mula wujud samar ke permukaan. Yaitu ada apa dengan kenyataan calon PM lain kecuali Muhyiddin Yassin saja. Bukankah sudah demikian adanya calon MN hanya satu sahaja.
Jawaban soalan ini tentu intern MN lah yang lebih tahu. Semua kita nak melihat seberapa kuat aliansi MN ini berkhidmat dalam kerja sama demi mengamankan kuasa masa depan. Sebab orang tahu bahwa kekuatan kuasa menjadi pengendali Kerajaan sekarang berada atas dasar dukungan mayoritas tipis. Hanya 113 kursi dengan imbangan oposisi 109 kursi di perlemen. Tentu sebuah tantangan. Waktu jua yang menentukan.
Jakarta, 18 September 2020
*) Masud HMN adalah Dosen Pascasarjana Univesitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta