Sibolga, Demokratis
Di tengah pandemi Covid-19 masih terus menghantui, pemerintah berkonsentrasi pada upaya mengamankan stok kebutuhan pokok. Berbagai upaya terus dilakukan termasuk membuka lahan persawahan baru di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini menjadi jawaban atas peringatan Food and Agriculture Organization (FAO), bahwa dunia akan mengalami krisis pangan sebagai dampak penyebaran COVID-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.
Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Perum Bulog Sibolga, Budiono, saat dikonfrimasi di ruangan kerjanya, Selasa (22/09), mengatakan, stok beras Bulog untuk Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng), tiga bulan kedepan dinyatakan aman dan terkendali.
“Untuk tiga bulan kedepan, stok beras di gudang masih tersedia,” kata Budiono
Disebutkannya, hingga saat ini distribusi beras tidak mengalami gangguan akibat pandemi virus Corona. Hanya saja stok kebutuhan pokok lainnya seperti gula dan tepung habis.
“Untuk stok beras bantuan Covid-19, tidak ditangani Bulog Sibolga. Kita hanya menangi stok Unit Pengelolah (UP) serta stok bencana alam,” paparnya.
Budiono menjelaskan, Bulog Sibolga memiliki stok persediaan sebanyak 792 ton, sehingga tidak ada alasan harga beras di pasaran naik walaupun selama masa penanganan penyebaran pandemi Covid-19.
“Jika terjadi bencana alam, stok beras kita sudah aman dan terkadali,” tukasnya. (TAM/MH)