Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ketua DPD Ditasbihkan Marga Sitepu Dari Warga Karo

Kabanjahe, Demokratis

Masyarakat Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, menobatkan Ketua DPD Lanyala Mataliti sebagai Marga Sitepu. Penobatan dilangsungkan secara adat Karo di Kabanjahe disaksikan langsung oleh Bupati Karo Takerlin Brahmana dan anggota DPD RI Badikenita Sitepu.

Tampil dari tokoh adat Karo, Malem Ukur Ginting yang bertindak sebagai pemberi marga yang dilakukan di aula kantor Bupati Karo, di Kabanjahe, Karo, Kamis (17/9/2020).

“Sejak hari ini, Bapak resmi bernama AA Lanyala Mahmud Mattalitti Sitepu. Sekaligus menjadi saudara dari Senator kami, Ibu Badikenita Sitepu. Dan Bapak juga sekaligus sudah menjadi warga Karo,” kata Malem, seraya memakaikan baju adat khas Karo dengan disaksikan oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana.

Lanyala dalam pidatonya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada masyarakat Karo, atas pemberian marga Sitepu. “Saya berterima kasih telah mendapat saudara baru di Kabupaten Karo. Sepertinya saya harus lebih sering ke sini,” tukasnya.

Lanyala juga menyampaikan rasa empati kepada pemerintah kabupaten dan masyarakat Karo, yang terkena dua musibah sekaligus. Yakni pandemi Covid-19 dan dampak erupsi Gunung Sinabung, yang hingga saat ini masih berada di siaga level III.

“Kami sangat bisa merasakan, terutama apa yang dirasakan para petani yang lahan dan kebunnya  terdampak erupsi dan terpapar debu vulkanik Gunung Sinabung. Seperti yang dialami para petani dari 6 kecamatan di Karo, beberapa waktu lalu. Akibatnya tujuh ribu hektare lahan hortikultura rusak, dengan kerugian mencapai Rp 170 miliar,” ujar Lanyala.

Sementara dampak pandemi Covid-19, tambahnya, telah melambatkan ekonomi dan daya beli masyarakat, juga menghantam para petani jeruk Karo. Karena pada musim panen kali ini, harga jual turun drastis. “Diharap kiranya Pemkab Karo dapat mencari jalan keluar dengan membuka pasar baru, selain pasar yang sudah eksisting dan melemah saat ini,” jelas Lanyala.

Lanyala saat mengunjungi Makam Nommensen dan Sisingamangaraja XII Pemimpin tertinggi (Eporus) pertama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Dr IL Nommensen dimakamkan di komplek gereja HKBP di Sigumpar, Kabupaten Toba.

Sementara itu sebagai tuan rumah Senator asal Karo, Badikanita Sitepu  meminta dukungan pada Ketua DPD RI dan Senator di Komite III, agar nilai-nlai kearifan lokal di Kabupaten Karo mendapat perhatian. “Saya minta dukungan kepada turang (abang, red) aku, karena sudah Sitepu kan,” ujarnya yang sontak mendapat aplaus dari tamu undangan.

Sehari sebelumnya, Lanyala bersama rombongan menyempatkan diri bersilaturahim dengan Tuan Zikmal Fuad di Babussalam, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kedatangan Lanyala dan rombongan dimaksudkan untuk meminta doa dari Tuan Guru Babussalam ke-12

Di hari terakhir Lanyala mengunjungi Makam Nommensen dan Sisingamangaraja XII Pemimpin tertinggi (Eporus) pertama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Dr IL Nommensen dimakamkan di komplek gereja HKBP di Sigumpar, Kabupaten Toba.

Selain ke makam Nommensen, Lanyala juga mengunjungi makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII di Balige, Toba.

“Saya meneladani semangatnya. Eporus Nommensen konsisten mengenalkan pentingnya pendidikan, kesehatan dan ketrampilan. Sedangkan Sisingamangaraja XII, semangatnya melawan penjajahan Belanda,” kata Lanyala.

Dalam kunjungannya ke makam tersebut, Lanyala diterima Eporus HKBP ke-15, Pdt Williem TP Simarmata dan Pdt HKBP Nommensen Sitorus serta Bupati Toba Darwin Siagian.

Dalam sambutan penerimaannya, Pdt Willem TP Simarmata mengatakan, sejak adanya makam ini, baru kali pertama ada pejabat tinggi negara yang berkunjung. Yaitu Ketua DPD RI dari para Senator Indonesia.

“Semoga Pak Lanyala memberi inspirasi bagi para pejabat tinggi negara lainnya untuk datang ke sini, karena ini merupakan kehormatan bagi kami,” tukasnya.

Ditambahkan Willem, Nommensen bukan sekadar tokoh agama, tetapi lebih kepada tokoh yang mengangkat harkat dan martabat masyarakat Batak dari keterbelakangan. “Sejak kedatangan beliau, masyarakat Batak mengenal pendidikan modern, kesehatan modern dan ketrampilan pertukangan modern,” katanya.

Dr IL Nommensen sendiri adalah warga negara Jerman, yang datang ke tanah Batak pada tahun 1862, dan memulai misi sosial serta keagamaan hingga meninggal dan dimakamkan di Sigumpar pada tahun 1918. Kini, namanya digunakan sebagai nama lembaga pendidikan Universitas HKBP Nommensen. (Erwin Kurai Bogori)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles