Kamis, November 28, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penggunaan Uang Elektronik Terus Meningkat

Jakarta, Demokratis

Memasuki era internet of things, penggunaan transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, jumlah uang elektronik di Indonesia pada Januari hingga Oktober 2019 mencapai 292,3 juta dengan total transaksi sebesar 145,2 triliun.

Jumlah ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 41,9 juta unit dengan transaksi sebesar Rp5,3 triliun.

Terlebih di masa pandemi ini, Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi menggunakan e-money telah mencapai lebih dari 400 juta transaksi dalam satu bulan pada tahun 2020.

Asosiasi Fintech indonesia (AFTECH) menyebut besarnya volume transaksi e-money di tanah air selama pandemi tidak hanya dikontribusikan dari aktivitas individu, tetapi juga hampir semua sektor bisnis mulai dari UMKM hingga bisnis menengah dan besar.

Tingginya penggunaan emoney di Indonesia membawa angin segar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Peluang ini dimanfaatkan maksimal oleh PT Jatelindo Perkasa Abadi untuk turut juga mengembangkan ekosistem transaksi digital.

Sebagai perusahaan biller aggregator yang berpengalaman selama 16 tahun, Jatelindo telah membuktikan reputasinya dalam penyediaan layanan koneksi biller pada berbagai perusahaan besar di berbagai sektor bisnis antara lain PLN, Pulsa dan BPJS kesehatan, perbankan seperti Mandiri, BNI, BRISyariah dan bank-bank lainnya serta retail modern (Indomaret, Alfamart Superindo) dan sejumlah marketplace.

Dari layanan biller tersebut, Jatelindo berhasil membukukan catatan jumlah transaksi rata-rata sekitar Rp 7 triliun per bulan dengan jumlah transaksi lebih dari 40 juta transaksi per bulannya.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan partner-partner kami selama ini. Kami akan selalu meningkatkan pelayanan yang inovatif dan merilis produk-produk yang solutif demi memenuhi kebutuhan partner dan mitra komunitas kami yang makin beragam,” tutur Direktur Utama PT Jatelindo Perkasa Abadi, Idham Hadju, Jakarta, Jumat, (30/10/2020).

Pencapaian transaksi tersebut tak terlepas dari peran komunitas PPOB (Payment Point Online Bank) yang telah bermitra selama bertahun-tahun dengan Jatelindo seperti komunitas penjual pulsa, koperasi, warung dan loket-loket pembayaran tagihan lainnya dengan jumlah mencapai lebih dari ratusan ribu loket.

“Selain melayani beragam tagihan seperti PLN, BPJS dan PDAM, tahun lalu Jatelindo juga meluncurkan NAROBIL, sebuah platform yang membantu komunitas-komunitas informal seperti komunitas olahraga, UKM, RT/RW, dan pembelajaran (sekolah) untuk melakukan penagihan digital,” tambahnya.

Guna melengkapi solusi tersebut, tahun ini PT Jatelindo Perkasa Abadi berinisiatif membuat sebuah platform e-money untuk bertransaksi digital di segmen komunitas. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2004 itu melakukan terobosan solutif dengan meluncurkan FELLO, yaitu platform e-money untuk memberikan kemudahan bertransaksi bagi komunitas. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles