Semarang, Demokraits
Hydroponic kultur air adalah metode penanaman secara hidroponik dengan cara meletakkan larutan hara makro dan mikro di bagian dasar media. Hal ini dimaksudkan agar bagian akar tanaman dapat menyerap dan menyentuh larutan nutrisi tersebut.
Madiana Nur dari Prodi Akuntansi Syariah salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah 75 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (KKN RDR 75 UIN Walisongo) melakukan program keja individu pelatihan penanaman hidroponik melalui teknik hydroponic kultur air di Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Selasa (10/11/2020).
Madiana mengatakan, media yang digunakan dalam penanaman hydroponik kultur air adalah botol bekas yang dapat ditemui di lingkungan sekitar. “Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi SD kelas 1 sampai kelas 4,” ungkapnya.
Kegiatan ini pun disambut gembira oleh anak-anak karena selain mendapatkan edukasi cara menanam melalui teknik hydroponic kultur air, kegiatan ini juga menjadi wahana hiburan bagi mereka karena selama ini sudah mulai bosan dengan pembelajaran sistem daring.
“Seneng banget ada kegiatan seperti ini. Aku udah lama ingin menanam menggunakan botol dan air seperti ini, tapi gak tau caranya gimana dan seneng juga karena bisa kegiatan bareng temen-temen,” ujar Saka salah satu anak yang mengikuti kegiatan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak untuk menjaga dan mencintai lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah botol plastik menjadi lebih bermanfaat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan selingan kepada anak-anak yang mulai suntuk dengan sistem belajar daring, yang hanya belajar teori secara online saja.
Kegiatan mahasiswa KKN ini pun mendapatkan apresiasi dari wali murid yang mengikuti kegiatan dan berharap ilmu yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi muridnya.
“Terima kasih untuk mahasiswi KKN UIN Walisongo yang sudah memberikan pelatihan kepada anak-anak. Semoga yang disampaikan dan diberikan kepada anak-anak dapat bermanfaat untuk anak-anak,” tutur Nasri. (Madiana Nur)