Leadership dinamis atau kepemimpinan gaya baru adalah manajemen kepemimpinan dari Kerajaan Arab Saudi sekarang. Manajemen tersebut ditandai oleh Pangeran Muhammad bin Sultan (MBS) yang menselaraskan dengan visi 2030 dalam membawa Arab Saudi lebih terbuka terhadap dunia luar. Gaya itu menimbulkan dampak signifikan di Kerajaan Arab Saudi.
Inti leadership dinamis tersebut adalah munculnya pangeran MBS jadi penentu kebijakan Kerajaan Arab Saudi, dengan cirinya menjadikan aparatur birokrasi yang bersih, anti korupsi dan tegas dalam tindakan.
Pangeran MBS menyatakan policy tersebut sebagai bagian absolute transparency management memberantas korupsi yang selama ini terjadi. Seperti disiarkan oleh harian resmi Saudi Arabia Arab News Daily, 14 November 2020. Orang nomor dua di posisi Kerajaan Saudi Arabia itu mengatakan supaya setiap orang mengetahui bahwa dunia sekarang menginginkan keterbukaan.
Harapannya kedepan dapat memangkas korupsi bersamaan dengan aparatur birokasi yang bersih, yang selama ini mencapai tingkat 15 persen dari budget pemerintahan per tahun.
Hal itu upaya mendukung visi 2030 dalam proses sejarah berdasarkan arsitek ekonomi dalam rangka mensukseskan perubahan mencapai kesejahteraan bagi setiap orang. Tulis Arab News Daily.
Dampak keterbukaan di bidang investasi berupa sarana parawisata dan property yang memungkinkan pihak luar masuk ke Saudi Arabia. Juga memberi ruang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dengan absolute transparency management, pemberantasan korupsi dan keterbukaan implementasi visi 2030 semakin nyata. Tidak lagi berbasis pada sumber energi minyak, tetapi non minyak seperti pariwisata, market property, dan lain sebagainya. Kemajuan berkelanjutan.
Jakarta, 16 November 2020
*) Penulis adalah Doktor Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta