Bogor, Demokratis
Keberhasilan Pansus Bank Century yang terjadi pada tahun 2009-2014 mengungkap kejahatan rekap bank bermasalah, setelah pemilihan Presiden langsung, ternyata telah ikut melambungkan nama Bambang Soesatyo.
“Saya waktu itu yang manjadi pengusul bersama 8 pengusul lainnya. Saya sekarang Ketua DPR yang tidak lama lagi akan mengakhiri masa jabatan pada tanggal 1 Oktober 2019 yang akan datang,” kata Ketua DPR Bambang Soesatyo di Bogor, Jumat (20/9).
Walau demikian ia masih terpilih dan akan duduk kembali di DPR setelah masih dipercaya oleh rakyat pada pemilu tanggal 17 April 2019 lalu. “Meski saya tidak tahu akan ditempatkan di komisi berapa nanti,” ujarnya datar.
Sejak jadi anggota DPR dua periode Bambang Soesatyo selalu duduk menjadi anggota Komisi III DPR. Yang kemudian mengantarkannya menjadi Ketua Komisi III yang membidangi Hukum dan Kepolisian. Serta ikut memuluskannya menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto yang ditetapkan jadi tersangka kasus KTP Elektronik.
“Saya sempat 4 kali gagal menjadi calon anggota DPR sebelumnya. Salah satu kiatnya agar bisa terpilih jadi calon anggota DPR adalah menjalin hubungan kedekatan dengan Ketua Umum Partai Golkar,” paparnya.
Bedanya pada di periode ke dua, katanya, ia sudah punya nomor punggung yang sudah lebih dikenal lagi dengan cara lewat bekerja atas apa yang telah dikerjakan selama di DPR sebelumnya oleh masarakat.
“Saya memperoleh nomor punggung sebagai modal sosial justru utamanya pada waktu menjadi anggota Pansus Bank Century,” jelasnya.
“Yang pada Pemilu lalu membawa saya kembali terpilih menjadi anggota DPR pada periode yang ke 2 kali,” tegasnya.
Sejurus lima tahun kemudian pada Pemilu 17 April 2019, membawanya kembali terpilih lagi jadi anggota DPR yang ke 3 kalinya dari daerah pemilihan Propinsi Jawa Tengah.
“Bersamaan dengan itu, anak saya yang tertua namanya : Dimas terpilih menjadi calon anggota DPRD Propinsi DKI Jakarta. Yang pada bulan Agustus 2019 telah dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024,” jelasnya.
“Hidup saya mengalir saja, apa yang kita dapat adalah takdir. Tidak ada yang tahu kedepan kita akan jadi apa. Yang jelas saya sekarang calon Ketua Umum Partai Golkar,” katanya sambil setengah tertawa. (Erwin Kurai)