Setiap tahun seluruh dunia selalu merayakan pergantian tahun baru. Momen pergantian menuju tahun baru 2021 ini pun telah ditunggu-tunggu. Tapi pernahkah kita tahu bagaimana sejarah penanggalan 1 Januari ditetapkan sebagai tahun baru?
Ternyata perayaan tahun baru yang jatuh pada 1 Januari dipengaruhi oleh kebudayaan romawi.
Pada awalnya, Romawi memiliki kalender yang terdiri dari 10 bulan dan 304 hari dengan diawali dengan vernal equinox.
Vernal equinox sendiri adalah titik musim semi matahari yang menandai dimulainya musim semi astronomis.
Kalender Romawi ini dibuat oleh Romulus, pendiri Roma pada abad ke-18 sebelum masehi.
Penanggalan ini dibuat berdasarkan sinkronisasi dengan matahari sehingga penanggalan yang dibuat pun tidak akurat.
Namun Julius Caesar memutuskan untuk mengubah kalender tersebut sehingga menjadi lebih akurat.
Dengan bantuan dari para astronom dan ahli matematika, ia memperkenalkan kalender Julian.
Kalender inilah yang diketahui lebih mendekati penanggalan Gregorian yang sekarang digunakan sebagai penanggalan masehi yang kita gunakan.
Salah satu perubahannya adalah ketika Caesar memperkenalkan 1 Januari sebagai hari pertama di tahun baru.
Hal ini dilakukan demi menghormati dewa awal di Romawi, Janus, dengan memberikan persembahan dan melakukan tradisi tukar kado.
Sementara itu, di Eropa, pemuka agama Kristiani menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama di tahun baru dengan kesan religius bersama dengan Hari Natal.
Pada tahun 1582, Paus Gregorius ke-13 mempertegas 1 Januari adalah hari tahun baru.
Kini tanggal 1 Januari pun selalu identik dengan perayaan tahun baru yang dirayakan dengan meriah oleh orang-orang di seluruh dunia. ***