Minggu, November 17, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dinas Pendidikan Lhokseumawe Bentuk Tim Pantau Protkes di Sekolah

Lhokseumawe, Demokratis

Para siswa di Kota Lhokseumawe memulai proses belajar mengajar atau PMB secara tatap muka pada 4 Januari 2021.

Untuk sistem PMB masih belum normal. Jumlah siswa setiap lokal masih dibatasi, sehingga para siswa tetap akan bersekolah sepekan sebanyak tiga kali, bukan enam kali.

Sebagaimana diketahui, sejak pandemi Covid-19, proses PMB secara tatap muka di Kota Lhokseumawe baru dimulai kembali pada 9 November 2020 lalu.

Namun banyak perbedaan dalam proses PMB secara tatap muka di masa normal dengan kondisi pandemi Covid-19.

Pertama kali, jumlah siswa untuk satu ruangan berkurang 50 persen dari jumlah di masa normal.

Bila dulunya satu ruang, ada 30 murid, sekarang ini menjadi 15 murid. Maka, di tengah pandemi ini, satu pekan, setiap murid hanya bersekolah tiga hari. Bukan enam hari dalam sepekan.

Lalu, jam belajar dipersingkat. Untuk jadwal belajar, pastinya tidak boleh lewat dari pukul 12.00 WIB.

Selanjutnya, tidak ada kantin di sekolah yang buka. Sehingga murid harus membawa bekal makanam dan minuman dari rumah.

Jam istirahat hanya di lokal dengan waktu yang singkat, tidak seperti di masa normal dulunya.

Lalu, setiap murid dan guru, wajib menjalankan protokol kesehatan. Selalu pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, Minggu (10/1/2021) menyebutkan, kalau proses PMB sekarang ini masih belum normal.

“Belum full. Untuk jumlah siswa setiap lokal masih dibatasi, jadi setiap siswa hanya bersekolah tiga kali dalam sepekan. Jam belajar masih dipersingkat. Jam istirahat dipersingkat, dan pastinya tetap menerapkan protokol kesehatan,” paparnya.

Hal ini, lanjut Ibrahim, sehubungan Kota Lhokseumawe masih zona orange.

“Bila status Kota Lhokseumawe sudah kuning, maka PMB akan berlangsung full,” katanya.
Sedangkan untuk memastikan protokol kesehatan di setiap sekolah, pihaknya sudah membentuk tim pemantau yang beranggotakan para pegawai di Dinas P & K Lhokseumawe.

“Sudah sepekan ini tim bekerja. Turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan pemantauan pelaksanaan Prokes. Hasilnya, sejauh ini pelaksanaan prokes di sekolah-sekolah sudah maksimal,” katanya.

Namun dipastikan, kalau tim akan terus melakukan pemantauan.

“Di samping itu, setiap ada rapat dengan para kepala sekolah, selalu kita ingatkan agar Prokes bisa dijalankan di sekolah secara maksimal,” demikian Ibrahim. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles