Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Calon Ketua Umum Ridwan Hisjam Sebut Reformasi Jilid 2 Partai Golkar Soal Waktu Saja

Jakarta, Demokratis

Kekalahan Partai Golkar dari Pemilu ke Pemilu kecuali di Pemilu 2004 saat Partai Golkar dipimpin Akbar Tanjung, harus dijawab dengan mengadakan pembaruan di internal tubuh Partai Golkar dengan mengadakan Reformasi Jilid 2 agar bisa dapat menang kembali pada Pemilu 2024 mendatang.

Hal ini diutarakan Ridwan Hisjam salah satu calon Ketua Umum Partai Golkar saat ditemui pers di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Salah satu solusi langkah awalnya, katanya, bisa dengan cara memperkuat kembali kelembagaan dari pusat sampai desa. Dengan menghidupkan kembali jaringan tradisional Partai Golkar sampai kepada tingkat pengurus ranting.

Ia mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, termasuk dengan Bambang Soesatyo yang juga sebagai calon Ketua Umum Golkar.

Ridwan mantan Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Jawa Timur di era reformasi 1999 ini, maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, setelah muncul permintaan dari para pendukungnya supaya agar ikut mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk lima tahun ke depan.

“Buat saya sendiri, ini demi untuk menjaga kultur politik di Partai Golkar yang sejak 1999 tidak mengenal lagi tradisi calon tunggal saat pemilihan Ketua Umum Partai Golkar saat digelar Munas 5 tahun sekali,” tegasnya.

Menurutnya, sejauh ini dinamika di internal Partai Golkar sendiri masih terlalu pagi untuk dikatakan telah mengkristal atau telah mengerucut karena sebab jadwal Munasnya sendiri masih lama pada bulan Desember 2019 yang akan datang.

“Saya memperkirakan dalam Munas nanti akan muncul 3 sampai 5 calon Ketua Umum Partai Golkar. Saya sendiri akan tetap maju untuk menunjukkan bahwa Golkar sangat demokratis dan terbuka dalam menerima perbedaan,” paparnya.

“Sebaliknya bagi siapa saya yang masih ingin memunculkan calon tunggal berarti dia telah mengingkari sejarah Golkar baru dan paradigma baru Golkar,” tambahnya.

Sebelumnya fungsionaris DPP Partai Golkar yang lainnya masih terus menagih agar digelar rapat Pleno sebelum digelar Rapimnas dan Munas. (Erwin Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles