Bogor, Demokratis
Ribuan ikan ditemukan mati di Situ Citongtut, Desa Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor sejak Selasa (2/2/2021) kemarin membuat gempar warga sekitar. Sebab, jumlahnya ikan mati yang mengambang di permukaan air terus bertambah.
Kondisi tersebut banyak diperbincangkan di media sosial, dan warga mendesak harus ada tindak lanjut dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.
Bahkan sejumlah pegiat alam menduga, banyaknya ikan mati mendadak itu disebabkan air di situ tercemar limbah dari sejumlah pabrik yang ada di sekitar danau.
Pegiat Bela Alam Gunung Putri, Heru Kurnia mengatakan, kondisi air di situ semakin parah. Hal itu karena limbah yang terus mengalir, yang membuat air berwarna hitam dan bau.
“Kemarin sudah disidak sama dewan (DPRD Kabupaten Bogor), dan terbukti itu limbah pabrik. Sekarang kita mau bersiap untuk evakuasi ikan yang mati,” ungkap Heru, Rabu (3/2/2021).
Sementara itu, Anggota Komisi III (Bidang Lingkungan) DPRD Kabupaten Bogor, Ahmad Fatoni mendesak Dinas Lingkungan Hidup untuk cepat tanggap, mengatasi masalah matinya ribuan ikan yang diduga akibat limbah pabrik itu.
“Saya sudah langsung ke kepala dinas, saya minta itu segera langsung dilakukan langkah antisipasi,” katanya.
Saat melakukan sidak, lanjut Fatoni, ia melakukan penelusuran ke jalur-jalur pembuangan limbah pabrik yang ada di sekitar Setu Citongtut.
“Ada 17 pabrik yang saluran pembuangan limbahnya menuju Situ Citongtut, ada sekitar 5 hingga 6 pabrik yang kita curigai,” jelas Fatoni.
Fatoni mendorong agar pabrik-pabrik yang ada di sekitar Situ Citongtut membuat komitmen dengan pemerintah dan masyarakat sekitar.
“Saya berbicara dengan pemerintah desa. Kita bikin MoU saja dengan pabrik-pabrik, jangan sampai terulang lagi, dan harus bertanggung jawab jika ada pencemaran lagi. Biar nanti masalah hukumnya, itu urusan Dinas Lingkungan Hidup,” pungkasnya. (Bs/Dem)