Tapteng, Demokratis
Sepertinya petugas pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) masih tidak peduli dengan keluhan warga yang bermukim di sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Aek Nabobar, Kelurahan Alprans, Kecamatan Pinangsori.
Oknum petugas pengangkut sampah masih tetap membuang sampah di sepanjang pinggiran jalan menuju TPA Aek Nabobar. Terpantau, Jumat (29/1/2021), sekitar pukul 15.30 WIB, sampah yang diangkut oleh satu unit truk pengangkut sampah BB 9126 M dibuang sembarangan di badan jalan menuju TPA Aek Nabobar.
Saat dipertanyakan kenapa tidak membuang sampah di lokasi TPA, petugas pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup tersebut hanya terpaku diam. Aksi bungkam yang dipertontonkan supir truk berplat pemerintah itu membuat warga sekitar geram. Prilaku petugas dinilai telah menyalahi SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan.
“Ini sudah tidak benar lagi. Kita minta Bupati Tapteng agar menindak petugas tersebut,” ujar Sekretaris DPC PRO JAMIN Tapanuli Tengah, Apoan Situmeang, Rabu (3/2/2021).
Dikatakannya, aksi buang sampah oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup yang asal-asalan bentuk dari pembangkangan terhadap SOP. Petugas ingin mempercepat proses pekerjaan pembuangan, namun mengabaikan kesehatan warga sekitar. Setiap hari ribuan lalat beterbangan menyatroni pemukiman warga.
Menurut Apoan, Â jargon “sampah cukup buang pada tempatnya, selanjutnya urusan kami” yang tertulis di dinding truk pengangkut sampah sepertinya hanya isapan jempol semata. Apoan bahkan menuding, jargon ini menjadi biang kerok ketidak profesionalan petugas. Dengan jargon tersebut, petugas bertindak sesuka-suka hatinya.
“Sepertinya jargon tersebut tidak benar. Warga disuruh buang sampah pada tempatnya. Urusan selanjutnya suka-suka mereka,” pungkas Apoan dengan nada menyindir.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Tapteng, Ir M Arsyad Hasibuan, yang dihubungi melalui telepon selulernya menerangkan, pembuangan sampah yang dilakukan di bawah akibat jalan menuju TPA yang sedikit ekstrem. Di samping itu, kondisi TPA saat ini sudah penuh dengan sampah.
Disebutkan, sampah-sampah yang dibuang di sepanjang pinggiran jalan selalu digeser ke atas dengan menggunakan dozer. Peralatan konstruksi bertipe traktor ini juga dimanfaatkan untuk menggeser sampah yang memenuhi TPA ke arah bawah lokasi pembuangan.
“Di samping telah penuh, truk juga sulit naik ke atas. Pembuangan yang dilakukan di pinggir jalan hanya sementara. Sampah-sampah tersebut tetap kita geser ke TPA. Kita berharap warga sekitar dapat bersabar, karena tidak setiap saat dozer tersebut bisa kita siap siagakan di lokasi,” pungkasnya. (MH)