Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penyelesaian Dam Sungai Serayu Banyumas Tertunda Karena Rusak Akibat Banjir

Jakarta, Demokratis

Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono meninjau groundsill (dam pengendali arus sungai) Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah yang rusak akibat banjir pada Oktober 2020 lalu. Kerusakan tersebut menyebabkan penyelesaian groundsill tertunda.

Padahal sebelum banjir, pembangunan konstruksi groundsill telah mencapai 89% atau tinggal menyisakan 17 meter yang belum tersambung dari sisi kanan ke kiri sungai. Namun akibat banjir, pembangunan yang sebelumnya ditargetkan selesai akhir 2020 menjadi tertunda.

Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan groundsill bertujuan untuk mempertahankan dasar sungai agar tidak terjadi penurunan. Sebab, dalam kurun 10 tahun terakhir, dasar sungai mengalami penurunan hingga 6 meter. “Kita buat groundsill di hilir dengan meninggikan dasar sungai supaya arusnya tidak terlalu deras dan menghantam kiri dan kanan tebing,” ujar Basuki dalam keterangan resminya, Kamis (4/2/2021).

Selain itu, groundsill juga berfungsi untuk melindungi struktur atau fondasi Jembatan Cindaga pada jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Cilacap dan Banyumas sekaligus dirancang untuk melindungi Bendung Gerak Serayu yang mengairi 2.200 hektare (ha) lahan sawah di sekitarnya. Struktur groundsill membentang di Sungai Serayu Banyumas sepanjang 160 meter.

Kempupera melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Ditjen Sumber Daya Air telah merencanakan perbaikan groundsill pada 2021 dimulai perbaikan rivetmen dan sayap. Dilanjutkan galian tanah, timbunan cofferdam, dan konstruksi groundsill. Pembangunan kembali groundsill yang rusak akan dilanjutkan setelah kondisi sungai normal dan diperkirakan selesai pada akhir 2021. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles