Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tanpa Ada ‘Urun Rembug’, Pedagang Kaki Lima Pancasila Menolak Keras Relokasi Pembangunan Kios Darurat

Kota Tasikmalaya, Demokratis

Diawali tidak adanya ‘urun rembug’ (musyawarah) sebelumnya yang menurut rencana Pasar Pancasila akan dibangun, dan sebelum pembangunan itu dimulai terlebih dahulu dilakukan relokasi pedagang yang akan dibangun untuk kios sementara. Namun rencana pembangunan kios darurat yang berada di lokasi Terminal Pancasila itu dianggap akan mengganggu para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Pasar Pancasila tersebut.

Dengan tidak adanya sinkronisasi pihak terkait, maka Persatuan Pedagang Kaki Lima Pancasila (PPKP) bersepakat ‘menolak keras’ pembangunan kios darurat untuk relokasi Pedagang Pasar Pancasila yang tergabung dalam HIPALA (Himpunan Pedagang Pancasila). Hal tersebut ditegaskan Ais Rais Koordinator PPKP kepada awak media di kantor Sekretariat Forum Pemerhati Kebijakan Publik (FPKP), Selasa (16/3/2021).

“Rencana awal sesuai dengan dokumen Amdal Lalin arahan dari Polres dan Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya, relokasi pedagang dilokasikan di lokasi utara dan timur bangunan Pancasila serta sebagian ada yang di Terminal Pancasila dengan konsep dibangun masing-masing dua deretan. Alhasil seiring dengan waktu proses sosialisasi ada penolakan dari warga RT 01/09. Mereka monolak dibangun kios darurat sehingga akan bergeser dibangun di dalam lintasan Terminal Pancasila,” urai Ais.

Pedagang Pasar Pancasila yang tergabung dalam HIPALA.

Menurutnya, kalau saja kios darurat itu dibangun di dalam lintasanTerminal Pancasila, maka secara otomatis akan menyingkirkan para pedagang kaki lima yang sudah puluhan tahun mencari nafkah di sana.

“Tentu saja kami menolak keras pembangunan kios darurat tersebut. Untuk semula dari jajaran PKL dan rengrengan masih merespon positif akan denah awal yang mungkin tertuang dalam dokumen Amdal Lalin. Oleh karena tidak adanya urun rembug tersebut kami sepakat menolak keras rencana pembangunan kios relokasi itu,” katanya.

“Siang ini kami diundang oleh Dinas Koperasi UMKM Perindag di Aula Gedung PPIK akan dipertemukan dengan HIPALA, namun kami menolak untuk hadir dikarenakan tidak adanya koordinasi dari awal itu tadi. Jangan dianggap masalah ini kecil dan yang perlu diingat para pedagang kaki lima sudah puluhan tahun berdagang di sini,” tandasnya.

Di tempat terpisah, hari ini juga Selasa (16/3/2021) Dinas Koperasi UMKM Perindag mengadakan Rapat Pembahasan Relokasi Pedagang Pasar Pancasila di Aula Gedung PPIK Jl Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya untuk membacakan berita acara rapat yang akan disampaikan oleh Kepala Seksi Perdagangan Dadan Iskandar. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles