Jakarta, Demokratis
Kepolisian menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang dilakukan oleh Cornelius Siahaan anggota Polsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (29/3/2021).
Sebanyak 51 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang digelar di RM Cafe yang menjadi lokasi penembakan hingga mengakibatkan tiga korban tewas dalam insiden pada Kamis, 25 Februari 2021 lalu.
Dalam rekonstruksi ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda Metro Jaya) bersama Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta mengerahkan anggotanya untuk mengamankan jalannya rekonstruksi.
Pantauan di lokasi, rekonstruksi ini juga turut dihadiri oleh Kolonel Cpm Yogas (Danpomdam Jaya), Kolonel Cpm Rori Ahmad Sembiring (Danpom Kostrad), Kolonel Inf Hendriyadi (Waasintel Kaskostrad), Kol Inf Wahyu Dili (Dandenma Kostrad), Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki (Dandim 0503/JB), Kombes Pol Ady Wibowo (Kapolres Metro Jakarta Barat), Kombes Reynaldy EP (Wadir Reskimum Polda Metro Jaya), Kombes Jery Ramon Siagian (Kasubdit 4 Ditreskrimum), AKBP Adi W (Kanit Subditresmum Polda Metro Jaya), AKBP Teuku Arsya Khadafi (Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat), Kompol Egman (Kapolsek Cengkareng), Kompol Slamet (Kapolsek Kalideres), Kapten Cpl Edy Moerdoko (Danramil Cengkareng) dan Ahmad Faqih (Camat Cengkareng).
Sebelumnya, insiden aksi penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polsek Kalideres Cs berakibat tiga korban meninggal dunia dan satu orang luka di RM Kafe RT 12/04 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Adapun ketiga korban meninggal, yakni Sinurat, anggota TNI AD (keamanan RM kafe), Feri Saut Simanjuntak (waiter), Manik (kasir RM Kafe). Sedangkan yang mengalami luka Manager RM Kafe Hutapea.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa berawal saat pelaku datang sekira pukul 02.00 WIB bersama temannya yang bernama Pegi dan langsung memesan minuman.
Kemudian karena cafe hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri, pelayan menagih kepada pelaku untuk membayar minuman sebesar Rp 3.335.000. Akan tetapi pelaku menolak untuk membayarnya.
Karena pelaku tidak mau membayar, korban Sinurat selaku keamanan menegur pelaku dan terjadi cekcok mulut. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian.
Kemudian pelaku keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan dijemput temannya dengan menggunakan mobil. (Red/Dem/Albert S)