Setiap orang, pastinya tak asing lagi dengan media sosial bernama Facebook. Situs jejaring sosial yang telah miliki berjuta-juta pengguna di berbagai belahan dunia ini kini telah tumbuh menjadi raksasa perusahaan pada bidang media komunikasi yang sukses digunakan banyak orang.
Mark Zuckerberg merupakan tokoh penting sekaligus orang ada dibalik berdirinya Facebook yang ia bangun pada 4 Februari 2004 silam. Selama dalam kisah perjalannya, Facebook kini telah menjadi media jejaring sosial paling populer di dunia.
Melansir dari Business Insider, pada saat itu, Zuck membangun Facebook bersama dengan rekannya bernama Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, serta Chris Hughes.
Pada saat itu, Zuck bersama rekan-rekannya menghadirkan Facebook dengan niatan sebagai saluran komunikasi bagi mahasiswa Harvard. Namun, pada 2004 dia keluar dari Harvard guna mengembangkan bisnis Facebook.
Pada 2005, Facebook pindah dari kamar asrama ke kantor kecil di Palo Alto, California. Pada Mei 2005, Facebook mendapat pendanaan US$ 14 juta. Saat itu, Zuck mendapat gelar 21-year-old whiz kid dari The New York Times.
Seiring dengan perkembangan Facebook, kekayaannya pun semakin meningkat jumlahnya.
Pada 2008, dia masuk ke daftar orang terkaya di dunia dengan harta kekayaan US$ 1.5 miliar. Saat itu, dia masuk ke daftar orang paling kaya di dunia bersama 1.125 miliar lainnya.
Di tahun yang sama, Facebook menyelesaikan gugatan dengan mantan teman sekelasnya di Harvard, yakni Cameron dan Tyler Winklevoss, serta Divya Narendra. Ketiganya menuding Facebook mencuri ide mereka untuk media sosial itu dari platfom media sosial mereka yang bernama Connect U. Saat itu, ketiganya memenangkan gugatan dan menerima 1,2 juta saham Facebook.
IPO atau saham perdana Facebook ditawarkan oleh Zuckenberg pertama kali pada tahun 2012 di bursa saham New York Stock Exchange. Pada saat itu, IPO merupakan terobosan pada bidang teknologi yang terbesar dalam sejarah.
Setelah IPO, Facebook kian gencar mengakuisisi perusahaan lain. Misalnya, Facebook membeli Instagram seharga US$ 1 miliar di tahun 2012 dan WhatsApp senilai US$ 19 miliar di tahun 2014. Facebook juga mengakuisisi perusahaan pembesut VR bernama Oculus pada Maret 2014 sebesar US$ 2 miliar.
Di balik kekayaan dan kesuksesannya, Zuck bersama istrinya Priscilla Chan juga gemar beramal. Keduanya mendirikan yayasan bernama Chan Zuckerberg Initiative. Pasangan kaya ini berjanji, memberikan 99 persen mereka di Facebook untuk memajukan potensi manusia dan mempromosikan kesetaraan.
Sayangnya, di tahun 2017, Facebook mulai digempur banyak masalah. Salah satunya adalah informasi palsu dan misinformasi selama Pilpres AS 2016.
Belum berhenti digempur berbagai masalah, pada 2018 telah terungkap bahwa sebuah perusahaan konsultasi Inggris bernama Cambrigde Analytica telah menggondol 87 juta data milik pengguna Facebook, yang hal tersebut masih terkait dengan kepentingan kampanye politik.
Atas kesalahan tersebut, di hadapan Congress AS pada April 2018 lalu, Zuck menuturkan bahwa Facebook membuat kesalahan di dalam membuat dan menjalankan fungsi perusahaan. Dirinya mengakui bahwa perusahaannya tak akan mungkin bisa berjalan dengan mulus tanpa adanya kesalahan sedikitpun.
Melansir dari Bloomberg, atas beredarnya kabar tersebut, kekayaan Zuck langsung turun drastis yang awal mulanya US$ 75 miliar ke US$ 62,2 miliar. Namun, meskipun nilai saham Facebook anjlok, dirinya mengakui tak akan berencana untuk turun dari jabatannya sebagai CEO Facebook.
Pada akhir 2018, kekayaan bersih Zuck mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir menjadi US$ 49,4 miliar. Namun demikian, hartanya kembali pulih dan kini mencapai angka sekitar US$ 65,6 miliar dan mulai berangsur pulih hingga saat ini. (*)