Kerajaan Inggris tengah berduka atas kematian Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II.
Istana Buckingham mengumumkan, Duke of Edinburgh, demikian ia secara resmi dikenal, meninggal dengan damai pada Jumat pagi (9/4/2021) di Kastil Windsor pada usia 99.
Pangeran Philip telah mendampingi sang istri selama 69 tahun pemerintahannya, yang terlama dalam sejarah Inggris.
Untuk diketahui, Ratu Elizabeth II menjadi ratu pada 6 Februari 1952, dan dimahkotai pada 2 Juni 1953.
Ia adalah ibu dari Pangeran Charles, pewaris takhta, serta nenek dari Pangeran William dan Harry.
Ratu Elizabeth II lahir dengan nama lengkap Putri Elizabeth Alexandra Mary pada 21 April 1926, di London.
Ia lahir dari pasangan dari Pangeran Albert, Duke of York (kemudian dikenal sebagai Raja George VI), dan Elizabeth Bowes-Lyon .
Pada saat kelahirannya, kebanyakan orang tidak menyadari Elizabeth kelak akan menjadi ratu Inggris Raya.
Elizabeth, yang dijuluki Lilibet, menikmati dekade pertama hidupnya dengan semua hak istimewa menjadi seorang bangsawan tanpa tekanan untuk menjadi pewaris.
Ayah dan ibu Elizabeth membagi waktu mereka antara sebuah rumah di London dan Royal Lodge, rumah keluarga tersebut dengan alasan Windsor Great Park.
Elizabeth dan adik perempuannya Margaret dididik di rumah oleh para tutor.
Kursus akademis termasuk bahasa Prancis, matematika dan sejarah, bersama dengan pelajaran menari, menyanyi, dan seni.
Dengan pecahnya Perang Dunia II pada 1939, Elizabeth dan saudara perempuannya sebagian besar tinggal di luar London, telah dipindahkan ke Kastil Windsor.
Dari sana dia membuat siaran radio pertamanya yang terkenal pada 1940, dengan pidato khusus ini meyakinkan anak-anak Inggris yang telah dievakuasi dari rumah dan keluarga mereka.
Putri yang saat itu berusia 14 tahun, menunjukkan kepribadiannya yang tenang dan tegas.
Tak lama, Elizabeth segera mulai mengambil tugas publik lainnya.
Ia ditunjuk sebagai kolonel-in-chief Pengawal Grenadier oleh ayahnya, Elizabeth tampil pertama kali di depan umum untuk menginspeksi pasukan pada 1942.
Dia juga mulai menemani orang tuanya dalam kunjungan resmi di Inggris.
Pada 1945, Elizabeth bergabung dengan Auxiliary Territorial Service untuk membantu upaya perang.
Ia berlatih berdampingan dengan wanita Inggris lainnya untuk menjadi pengemudi dan mekanik ahli.
Meskipun pekerjaan sukarela hanya berlangsung beberapa bulan, hal itu menawarkan Elizabeth sekilas ke dunia non-kerajaan yang berbeda.
Ia memiliki pengalaman nyata lain di luar monarki ketika dia dan Margaret diizinkan untuk berbaur secara anonim di antara warga negara pada Hari Kemenangan di Eropa.
Ketika kakek Elizabeth, George V meninggal pada 1936, putra tertuanya (paman Elizabeth) menjadi Raja Edward VIII.
Edward lalu jatuh cinta dengan janda Amerika Wallis Simpson dan harus memilih antara mahkota dan hatinya.
Tak lama, Elizabeth segera mulai mengambil tugas publik lainnya. (*)