Bekasi, Demokratis
Drs H Andi Bakti SH MH kini memangku jabatan sebagai Kepala ATR/BPN Kota Bekasi. Diketahui ia sudah menjabat beberapa bulan untuk memimpin kantor pertanahan di Kota Bekasi. Drs H Andi Bakti SH MH, sebelumnya pernah menjabat beberapa tahun terakhir sebagai kepala pertanahan di Sulawesi Selatan.
Dan sebelumnya juga pernah menjabat sebagai kepala pertanahan di Sumatera Selatan setelah dimutasikan dari kantor BPN Kabupaten Karawang.
Bisa dibilang bahwa Drs H Andi Bakti SH MH sudah berpindah-pindah tugas dari kantor BPN lain ke kantor BPN lainnya di Indonesia.
Keberadaan beliau di kantor BPN Kota Bekasi tentu disambut antusias oleh penjabat maupun pegawai BPN setempat, bahkan suasana di bidang pelayanan masyarakat pun jelas banyak perbedaan dari pejabat sebelumnya.
Namun sangat disayangkan, untuk menemui Drs H Andi Bakti SH MH tidak mudah seperti dulu saat dia menjabat sebagai kepala BPN di Karawang.
Demokratis telah mengetahui sikap Drs H Andi Bakti SH MH, beliau enak diajak bicara dan terbuka kepada siapa pun terutama terhadap anak buahnya, dan dia tak segan menemui pegawainya untuk disalam, harmonisasi internal maupun eksternal ia selalu kedepankan.
Wartawan Demokratis, menemui H Andi Bakti SH MH di Kantor BPN Kota Bekasi, namun tak berhasil, Selasa (25/5/2021).
Jam menunjukkan bahwa Demokratis mengisi daftar tamu sekitar pukul 07.30.Wib, atas perintah Satpam BPN itu. Kunjungan Demokratis untuk menemui H Andi Bakti tidak lain menjalankan tugas jurnalistik guna mengkonfirmasi berapa hal yang berkaitan masalah pertanahan, khususnya masalah program pemerintah tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sudah sampai di mana progres pekerjaan PTSL di Kota Bekasi untuk tahun 2021 ini.
Tetapi hingga pukul 13.00 Wib ditunggu, tidak ada respon. “Sabar pak ya. Surat tamu Bapak sudah ada di ruangan bapak Kakan. Aturannya ia pergi ke Pemkot Bekasi, tapi berhubung ada acara di BPN ini Bapak mewakilkan. Jadi bapak tunggu aja,” ucap seorang Satpam.
Tentu apa yang dikatakan Satpam tersebut Demokratis turuti. Ironisnya sekitar pukul 14.00.Wib, ia kembali mendatangani Demokratis. “Maaf pak, Kakan ada rapat dengan Irjen,” kata Satpam ini tapi tak menjelaskan Irjen dari mana.
“Maaf ya, pak. Tak bisa bertemu dengan Kakan,” katanya dan tentu timbul pertanyaan kenapa bukan sebelumnya diinformasikan bahwa H Andi Bakti tak bisa ditemui.
Diduga keras bahwa Satpam maupun Ajudan H Andi Bakti mengendalikan agar tidak bisa menemui pejabat nomor satu di BPN Kota Bekasi tersebut. Sementara menurut pantauan Demokratis, pelayanan hanya sampai pukul 12.00 Wib.
Setelah pukul 12.00 Wib tidak lagi ada pelayanan. Prokes di BPN Kota Bekasi ini sangat ketat diterapkan. Tamu harus antre dan dipanggil satu per satu. Artinya tidak bisa asal masuk ke ruangan loket tanpa dipanggil dan dicek suhu tubuh. (Tim)