Selasa, November 26, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pensiunan Guru Terpilih Memimpin Jadi Kepala Desa Margahayu Kecamatan Manonjaya

Kabupaten Tasikmalaya, Demokratis

Penyelenggaraan Pilkades serentak di Kabupaten Tasikmalaya banyak menarik animo masyarakat untuk menyaksikannya. Terlebih pemilihan Kepala Desa Margahayu Kecamatan Manonjaya yang menampilkan 5 calon kandidat untuk bertarung sebagai pemenang bertempat di halaman Bale Desa Margahayu, Kamis (24/10/2019).

Adalah H Jaja Sujana baru satu tahun pensiun sebagai guru matematika di SMPN 2 Manonjaya mencoba ikut ambil bagian dalam Pilkades tersebut. Dengan nomor urut 5 akhirnya H Jaja mampu mengalahkan lawan-lawannya dengan perolehan suara terbanyak dari beberapa dusun yang ada di desa itu. Berangkat dari pencalonannya H Jaja didorong oleh salah satu organisasi yang dinaungi oleh Ujang Tute dan H Nur serta warga masyarakat tanpa pamrih dan mengeluh sepanjang siang dan malam untuk memimpin Desa Margahayu.

Makna dan tujuannya menurut H Jaja, sebetulnya dia tidak ingin jadi Kades. Namun niatnya hanya ingin merangkul masyarakat dan memajukan desanya di sisa umur purna bhakti ini.

“Diawal ingin membangun sebuah gotong-royong karena nantinya bilamana ada kucuran dana untuk merangkul lapangan kerja yang belum merata di wilayahnya dan akan diprioritaskan dulu masyarakat sekitar,” bebernya.

Untuk kedepannya, misi dan visi lanjut H Jaja lagi, selain gotong-royong juga membangun phisik dan SDM yang berkarakter sehingga masyarakat itu bisa cerdas.

“Cerdas itu mampu mengantisipasi dan mendorong ke arah pembangunan baik fisik maupun mental,” urainya singkat.

Di sektor pertanian pihaknya akan merumuskan suatu forum dimana Badan Musyawarah Masyarakat itu ditampung dari RT ke RT. “Kami akan membuat buku keluhan masyarakat tentang pertanian sebelum terjun ke lapangan,” terangnya.

Masih kata H Jaja, mengenai produk unggulan pihaknya juga tidak akan merubah tatanan yang sudah ada karena melihat dulu maju mundurnya di sektor mana melalui musyawarah untuk membangun sektor pertanian itu sendiri.

Terkait produk pengrajin mendong lanjut dia agak menurun, solusinya menurut dia harus ada komitmen dulu dengan para tengkulak yang biasa mensuplai kerajinan mendong bagaimana kelebihan dan kekurangannya.

“Yang masih produksi sekarang ini hanya dodol salak dan ranggining dari tepung beras. Namun kami belum terjun ke lapangan untuk mengamati dengan situasi sekarang hingga menunggu palantikan Desember mendatang,” ungkapnya pada awak media. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles