Jakarta, Demokratis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali melaksanakan program Kampus Mengajar. Diharapkan, mahasiswa bisa membantu mengajar di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengang (Paud Dikdasmen) Kemendikbud Ristek, Jumeri mangatakan, mahasiswa yang akan mengajar di sekolah ini menjadi bantuan yang sangat diharapkan. Khususnya dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Pada semester depan, sekolah sekolah kita akan memulai pembelajaran tatap muka. Sudah barang tentu kehadiran mahasiswa ini akan sangat membantu bagi kelancaran pembelajaran tatap muka,” ujar dia dalam Peluncuran Awal program Kampus Mengajar Angkatan 2 Tahun 2021 bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Ia menuturkan bahwa kehadiran mahasiswa ini dibutuhkan karena PTM terbatas ini dilakukan secara bertahap. Artinya, belum semua pelajar masuk ke sekolah.
“Karena platform pembelajaran kita masih merupakan kombinasi antara pembelajaran pembelajaran jarak jauh dan tatap muka,” ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya program Kampus Mengajar angkatan pertama berhasil menyerap 14.000 mahasiswa. Pada tahun ini diharapkan adanya partisipasi 15.000 mahasiswa yang akan disebar untuk mengajar di 6.775 sekolah.
“Kali ini adek-adek akan mengajar lebih dari 3.400 sekolah dasar dan 3.375 sekolah menengah pertama, untuk mendampingi para guru, mendampingi kepala sekola,h melatih tentang penggunaan teknologi dan memperkuat literasi,” tandas Dirjen Dikti Kemendikbudristek Nizam. (Red/Dem)